Sukses

Industri Kecil dan Menengah RI 'Sontek' Pariwisata Georgia

Bagi pelaku usaha Indonesia yang umumnya belum mengenal Georgia, WTI dianggap telah bermanfaat dalam memperluas jejaring.

Liputan6.com, Kiev - Pameran Windows to Indonesia (WTI) kembali diselenggarakan oleh KBRI Kiev yang juga merangkap perwakilan untuk Georgia. Perhelatan tersebut digelar pada 13 hingga 16 April 2016 di Tbilisi.

Pameran promosi terpadu Indonesia ini dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan Caucasus Tourism Fair (CTF) 2016, yang dibuka secara resmi oleh Menteri Ekonomi dan Pembangunan Berkesinambungan Georgia, Dimitry Kumsishvili di Expo Georgia, Tbilisi.

"Pertumbuhan pariwisata Georgia dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 20% menjadikan Georgia sebagai pasar yang menarik bagi pemasaran produk pernak-pernik pendukung industri hospitality asal Indonesia," demikian disampaikan Kedutaan Georgia melalui keterangan tertulisnya yang diterima Senin (18/4/2016).

Kerajinan serta kopi dan teh berpeluang besar untuk ditingkatkan ekspornya ke negara tersebut. Selain itu, dengan diberikannya fasilitas bebas visa kepada warga negara Georgia menjadi peluang tersendiri bagi operator tur Indonesia dalam menjaring wisatawan asal Georgia dan negara-negara lain di kawasan itu.

"Hubungan politik yang bersahabat antara kedua negara harus diterjemahkan dan dimanfaatkan oleh pelaku usaha maupun kementerian teknis terkait dalam bentuk kerja sama konkret," tegas Duta Besar RI untuk Georgia yang berkedudukan di Ukraina, Niniek K. Naryatie.

Dalam hal ini, Dirjen Industri Kecil dan Menengah, Euis Saedah, yang memimpin delegasi dari Indonesia siap menawarkan kerja sama peningkatan kapasitas pelaku industri kecil dan menengah Georgia terutama di sektor agro yang dapat memberikan nilai tambah bagi kemajuan industri pariwisata kedua negara.

Bagi pelaku usaha Indonesia yang umumnya belum mengenal Georgia, WTI dianggap telah bermanfaat dalam memperluas jejaring dan peluang ekspansi usaha.

Seminar bertajuk "Indonesia: Your Trading Partner" yang menjadi acara pembuka WTI 2016, telah membuka peluang perdagangan dan kiat-kiat untuk menembus pasar Indonesia. Sejak beberapa tahun terakhir, RI selalu meraih surplus neraca perdagangan yang pada tahun 2015 mencapai US$40 juta.

Komoditas utama yang diekspor Indonesia antara lain, minyak kelapa sawit, kopi, teh dan karet. Indonesia diharapkan dapat melakukan diversifikasi produk ekspornya di Georgia terutama penunjang pariwisata seperti furnitur, confectionary, dan consumer goods lainnya. Sebaliknya, Georgia yang kaya akan tradisi industri wine dan buah-buahan kering dapat memanfaatkan Indonesia untuk menembus pasar ASEAN.

Pemerintah Georgia sangat mengapresiasi langkah-langkah Duta Besar RI untuk Georgia untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral, walaupun Kedutaan Besar tidak berkedudukan di Tbilisi. Wakil Menteri Luar Negeri Georgia, David Jalagania, sependapat bahwa penting bagi kedua negara untuk mendorong pelaku usaha bertemu sehingga terbuka peluang untuk melakukan perdagangan.

WTI yang berlangsung selama tiga hari adalah pameran terpadu yang diadakan setiap tahun oleh KBRI Kiev untuk memperkenalkan produk ekspor andalan Indonesia, potensi wisata, dan peluang investasi kepada kalangan luas di negara akreditasi.

WTI pertama kali diadakan di Kyiv, Ukraina tahun 2013, kemudian di Yerevan, Armenia pada 2014, dan di Kiev pada 2015.

WTI 2016 diikuti oleh Kementerian Industri dan Kementerian Pariwisata serta delapan perusahan nasional yaitu Mawar Art Shop, Specialty Coffee Asociation of Indonesia, Barraca Pura Group Pulp and Paper, PT Arsari Peduli Indonesia dan PT Trigaluh Berjaya, Asia Collection Tour dan PT Kapal Api Global.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.