Sukses

Usamah bin Ladin Mengecam Pemerintah Arab Saudi

Penembakan di Konjen AS di Jeddah adalah bentuk perlawanan terhadap kezaliman pemerintahan Kerajaan Arab. Usamah mengatakan, pemerintah Arab harus mengenali kenyataan, akar, dan arah konflik.

Liputan6.com, Jeddah: Pemimpin kelompok Al-Qaidah, Usamah bin Ladin kembali buka suara. Pria yang paling dicari intelijen Amerika Serikat itu, baru-baru ini mengatakan, insiden berdarah yang terjadi di Arab Saudi adalah bentuk perlawanan terhadap kezaliman pemerintah Kerajaan Arab yang telah memberikan lahan subur bagi penerapan politik AS.

Pesan terbaru Usamah itu pertama kali dimuat dalam sebuah situs internet yang kemudian dikutip Stasiun Televisi Qatar Al-Jazeera. Dalam pesannya, Usamah menegaskan, pemerintah Arab Saudi telah mengabaikan keamanan sehingga mengakibatkan pertumpahan darah. Salah satu contohnya adalah insiden penembakan di Kantor Konsulat Jenderal AS di Jeddah, 6 September silam [baca: Konsulat AS di Jeddah Diserang].

Lebih jauh Usamah mengatakan, pemerintahan Raja Fahd harus jeli mengatasi konflik dengan tepat, praktis, dan ilmiah. Caranya dengan mengenali kenyataan, akar, dan arah konflik. Menurut Usamah, konflik di Arab Saudi adalah bentuk pertikaian antara kubu orang-orang kafir dan beriman.

Dari Washington D.C., dilaporkan Menteri Luar Negeri AS Colin Powell mempercayai rekaman yang dilansir situs internet tersebut suara asli Usamah. Powell mengungkapkan hal itu setelah bertemu dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan, kemarin.

Selain membahas rekaman itu, Powell juga membicarakan persiapan pemilihan umum di Irak, Januari mendatang. Kepada Annan, Powell meminta, PBB lebih mendukung persiapan pemilu di Irak. AS tak puas dengan komitmen PBB yang hanya mengirimkan 25 pemantau pemilu.

Menanggapi permintaan itu, Annan mengatakan, PBB telah melakukan hal-hal yang memadai. Menurut Annan, badan-badan PBB juga siap membantu bila diminta meski hubungan antara AS dan sejumlah lembaga di PBB tak harmonis.(ICH/Idr)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.