Sukses

FAO Mendukung Rekayasa Genetika Tanaman Pangan

Seorang pejabat FAO menegaskan, bioteknologi mempunyai potensi besar untuk menyelamatkan rakyat miskin dari bahaya kelaparan. Bioteknolgi membantu pemenuhan kebutuhan pangan dunia pada masa datang.

Liputan6.com, Roma: Badan Pangan Dunia (FAO) mendukung rekayasa genetika di bidang pertanian. Seorang pejabat FAO di Roma, Italia, Senin (17/5), menegaskan, bioteknologi mempunyai potensi besar untuk menyelamatkan rakyat miskin dari bahaya kelaparan. Masalahnya justru terletak pada lambannya penyebaran teknologi ini kepada petani kecil. Pernyataan ini dikeluarkan menanggapi sejumlah negara Eropa dan Afrika yang masih menentang tanaman transgenik. Beberapa waktu silam, FAO juga menyatakan, tanaman pangan hasil rekayasa aman untuk dikonsumsi.

FAO memperkirakan, populasi penduduk dunia akan bertambah menjadi delapan miliar jiwa pada 2030. Dengan perkiraan demikian, produksi pangan harus meningkat 60 persen. Bioteknologi akan membantu target kebutuhan pangan itu walau ancaman kelaparan tak akan langsung sirna. Lebih jauh lagi, FAO menyatakan, petani miskin hanya mendapat sedikit keuntungan dari teknologi ini. Karena perusahaan besar di Barat yang menguasai pertanian hanya tertarik pada empat komoditi: jagung, kedelai, kapas, dan bunga canola yang tidak banyak ditanam di negara miskin.(ZAQ/Ijx)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini