Sukses

Bahaya, Jika Virus Flu Burung Bermutasi

Flu burung dapat membunuh jutaan manusia di seluruh dunia dalam waktu singkat jika virus penyebab ini bermutasi. Virus bisa memiliki daya maut seperti flu burung dan menyebar layaknya influenza pada manusia.

Liputan6.com, Amsterdam: Virolog Profesor Albert Osterhaus di Amsterdam, Belanda, baru-baru ini, memperingatkan bahwa flu burung dapat membunuh jutaan manusia di seluruh dunia dalam waktu singkat. Itu bisa terjadi jika virus HN51--penyebab flu burung--bermutasi. Kalau sudah bermutasi, virus tersebut bukan tak mungkin dapat berpindah langsung antarmanusia. Karena itu, menurut Osterhaus, penting bagi para peneliti untuk menyadari potensi mematikan dari virus flu burung.

Osterhaus menambahkan, kemungkinan kedua adalah yang terburuk yaitu perubahan mendadak pada virus yang kemudian bergabung dengan flu manusia. Menurut kepala Jurusan Virologi Universitas Pusat Medikal Rotterdam ini, jika kedua virus ini bergabung dan menciptakan sebuah hibrida baru, akibatnya bisa sangat buruk. Virus bisa memiliki daya maut seperti flu burung dan menyebar layaknya influenza pada manusia. Sebab itu, vaksin flu burung harus segera ditemukan.

Ilmuwan yang kini berupaya mencari vaksin melakukan percobaan antara lain dengan mencampur virus flu burung dengan virus influenza yang biasa menyerang manusia. Mereka juga melakukan berbagai kombinasi dari kedua penyakit tersebut untuk memastikan versi mutasi yang lebih berbahaya bagi manusia. Namun, para ahli belum menemukan perubahan genetik virus HN51 seperti yang dikhawatirkan.

Di Thailand, belum lama berselang, virus flu burung dilaporkan mematikan dua kucing peliharaan [baca: Kucing di Bangkok Mati Diserang Flu Burung]. Hewan tersebut mati setelah memakan daging ayam mentah. Sebelumnya seekor macan tutul di Kebun Binatang Bangkok juga mati karena flu burung. Pakar kesehatan binatang Perserikatan Bangsa-Bangsa dokter Peter Roeder juga mengatakan bahwa virus flu burung kemungkinan telah melompat ke babi [baca: Flu Burung Diduga Menulari Babi].(ZAQ/Uri)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.