Sukses

Venezuela Mati Listrik 70%, Presiden: Ini Sabotase!

Presiden Nicolas Maduro menuding pihak oposisi "menyabotase" jaringan listrik.

Mati listrik besar-besaran terjadi di Venezuela Selasa 3 September 2013 kemarin, nyaris sepanjang hari. Mencakup lebih dari  70 persen wilayah negeri di Amerika di Amerika Latin itu, termasuk ibukota Caracas. Sebuah ironi di salah satu negara kaya minyak itu.

Pemadaman listrik berakibat luas. Lampu lalu lintas di kota-kota mati, memicu kekacauan lalu lintas dan macet parah. Sistem transportasi kereta bawah tanah pun kacau balau.

Ribuan pekerja dipulangkan dari pabrik dan tempat kerja yang berhenti beroperasi. Energi listrik dipulihkan secara perlahan di sejumlah area berbeda jelang malam.

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro pun angkat bicara soal pemadaman besar-besaran itu. Ia menuding pihak oposisi "menyabotase" jaringan listrik.

"Semuanya tampaknya mengindikasi bahwa sayap kanan telah mewujudkan rencananya melakukan serangan terhadap listrik di seluruh negeri," kicau Maduro dalam Twitter, seperti dimuat BBC, Rabu (4/9/2013).

Sebaliknya, sejumlah kritik justru menyalahkan buruknya manajemen dan kegagalan investasi pemerintah dalam bidang infrastruktur. Pihak berwenang mengaku sedang berusaha memulihkan layanan listrik secara optimal, dengan memberikan prioritas bagi transportasi di Caracas.

Menteri Energi Listrik Jesse Chacon mengatakan, pemadaman diakibatkan kegagalan transmisi dari wilayah Bajo Caroni, di mana 60 persen listrik Venezuela dihasilkan .

Meski rumah tangga dan perkantoran, juga pabrik kalang kabut tanpa listrik, tidak demikian halnya dengan industri minyak yang jadi tulang punggung Venezuela. Kebutuhan listrik kilang minyak di sana dipenuhi oleh generator pembangkit khusus.

Pada 2010 mendiang Presiden Hugo Chavez menandatangani sebuah dekrit yang menyatakan "darurat listrik" untuk membantu pemerintah mengatasi kekurangan listrik. Meski Venezuela memiliki cadangan minyak besar, 70 persen energi listriknya bergantung pada pembangkit tenaga air atau hidro. (Ein/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.