Sukses

Sempat Kritis, Polisi Prancis yang Gantikan Posisi Sandera Meninggal

Seorang polisi yang menukar dirinya untuk menggantikan posisi sandera di sebuah supermarket di Prancis meninggal dunia.

Liputan6.com, Trebes - Seorang polisi yang menukar dirinya untuk menggantikan posisi sandera di sebuah supermarket di Prancis meninggal dunia. Sebelumnya, ia sempat dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis setelah terkena tembakan.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerard Collomb, mengumumkan kematian Letkol Arnaud Beltrame di Twitter pada Sabtu, 24 Maret 2018.

"Prancis tak akan melupakan kepahlawanannya, keberaniannya, pengorbanannya," kata Collomb.

Dalam insiden di Kota Trebes pada 23 Maret 2018 tersebut, tiga orang sandera tewas dan 16 lainnya terluka. Otoritas memperlakukan kejadian tersebut sebagai serangan teroris.

Saat kejadian, Beltrame menawarkan untuk menggantikan posisi seorang perempuan yang disandera di dalam supermarket Super U itu. Pria berusia 45 tahun tersebut tertembak saat memasuki bangunan.

Ketika masuk ke dalam supermarket, Beltrame meletakkan ponselnya sehingga petugas lain dapat mendengar interaksinya dengan pelaku.

Saat mereka mendengar suara tembakan, polisi Prancis langsung masuk ke dalam bangunan dan menembak tewas pelaku.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelaku Sandera

Pelaku sandera bernama Redouane Lakdim. Ia adalah warga negara Prancis kelahiran Maroko.

Jaksa Francois Molins mengatakan pada 2011 Lakdim dinyatakan bersalah karena membawa senjata. Pada 2015, ia didakwa menggunakan obat-obatan terlarang dan tak mematuhi perintah pengadilan.

Lakdim tinggal di sebuah apartemen di Carcassonne bersama orangtua dan sejumlah saudara perempuan. Seorang tetangga melihatnya mengantarkan sekolah saudara perempuannya ke sekolah pada Jumat pagi.

Apartemen keluarga itu diserbu oleh polisi pada Jumat sore.

Media Prancis mengabarkan, Lakdim menjalankan aksinya atas nama ISIS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.