Sukses

Lebih dari Setengah Juta Anak di India Merokok Setiap Hari

Sebanyak lebih dari setengah juta anak di India diketahui merokok setiap hari, dan hal itu menjadi masalah besar bagi pemerintah setempat.

Liputan6.com, New Delhi - Segala upaya pemerintah India untuk menekan angka populasi warga yang merokok, sepertinya, selalu menjadi angin lalu di negeri berpenduduk lterbesar kedua di dunia itu.

Bahkan, yang lebih buruk, kebiasaan 'mematikan' tersebut juga banyak dilakukan oleh anak-anak di bawah umur.

Dilansir dari Qz.com pada Senin (19/3/2018), terdapat lebih dari 625.000 anak-anak India -- berusia antara 10 dan 14 tahun -- yang merokok setiap hari, sebagaimana yang tertuang dalam laporan terbaru jurnal The Tobacco Atlas.

Jurnal yang dibuat atas kerja sama dengan American Cancer Society dan lembaga non-profit Vital Strategies itu, mengukur epidemi tembakau di seluruh dunia.

Hasil penelitian terkait menunjukkan jumlah perokok muda India mencakup lebih dari 429.500 anak laki-laki, dan 195.500 anak perempuan pada tahun 2015.

Jumlah populasi warga yang merokok diperkirakan terus meningkat, seiring dengan semakin meningkatnya taraf kesejahteraan di India dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan lebih dari 13.000 pria India dan 4.000 wanita mengalami gangguan kesehatan setiap minggunya,  karena penggunaan tembakau kronis, jelas bahwa merokok masalah darurat bagi ranah kesehatan setempat.

Jurnal terkait menganjurkan pemerintah India mengkalibrasi ulang tindakan untuk melindungi anak-anak dari bahaya tembakau.

 

 Simak video tentang orangutan yang merokok di Kebun Binatang Bandung berikut: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

India Berupaya Keras Menekan Jumlah Perokok

Sejauh ini, India telah memberlakukan larangan merokok di fasilitas kesehatan dan institusi pendidikan, dan juga menjalankan kampanye anti-tembakau di televisi, radio, dan bioskop.

Kemasan rokok diwajibkan memuat grafis peringatan yang mencakup 85 persen permukaannya, serta iklan terkait dilarang ditayangkan.

Kebijakan tersebut setidaknya membuahkan hasil, di mana prevalensi penggunaan tembakau telah menurun dari 34,6% di tahun 2009-10 menjadi 28,6% di tahun 2016-17.

Namun, sekitar 267 juta orang India terus terpengaruh, terutama karena rokok dan produk tembakau lainnya tetap murah dan relatif mudah diakses, dengan banyak toko kecil yang menjual secara eceran.

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan agar pajak cukai mencapai 70 persen dari harga eceran rokok, namun India masih menetapkan tidak lebihd ari dari 26 persen.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.