Sukses

Pensiunan Jepang Bentuk Tim Sukarelawan

Sebuah kelompok yang terdiri dari lebih 200 pensiunan Jepang mengajukan diri sebagai sukarelawan untuk mengatasi krisis nuklir di PLTN Fukushima.

Liputan6.com, Tokyo: Sebuah kelompok yang terdiri dari lebih 200 pensiunan Jepang mengajukan diri sebagai sukarelawan untuk mengatasi krisis nuklir di PLTN Fukushima. Korps Veteran Tenaga Ahli, demikian mereka menamai kelompok itu, terdiri dari para teknisi dan insinyur pensiunan maupun mereka dari berbagai profesi dan semua berumur di atas 60 tahun.

Mereka mengatakan merekalah yang seharusnya menghadapi bahaya radiasi dan bukannya anak yang masih muda. Yasuteru Yamada sedang menonton berita di televisi mengenai krisis nuklir tersebut ketika tergugah dan merasa generasinya harus bangkit. Insinyur berusia 72 tahun yang sudah pensiun ini mengajukan diri untuk bertugas kembali dan menghimpun rekan-rekannya untuk berbuat serupa.

Selama beberapa pekan terakhir, Yamada menghubungi teman lamanya lewat e-mail bahkan Twitter. Menjadi sukarelawan mengambil alih peran pekerja di PLTN itu bukanlah tindakan gagah berani tetapi logis, kata Yamada. "Saya 72 tahun dan kalau dipukul rata kemungkinan mempunyai 13 hingga 15 tahun lagi untuk hidup," ujarnya seperti dikutip BBC Indonesia, Selasa (31/5).

Yamada sedang melobi pemerintah untuk mengizinkan para sukarelawan ini masuk ke PLTN Fukushima. Pemerintah menyatakan rasa terima kasih mereka, tetapi menanggapi dengan hati-hati. "Kalaupun saya terkena radiasi, kanker akan membutuhkan 20 hingga 30 tahun atau bahkan lebih lama lagi untuk muncul. Karenanya kemungkinan terkena kanker akan sangat kecil," tegas Yamada lagi.

Rata-rata anggota organisasi yang dipimpin Yamada adalah pensiunan teknisi seperti dirinya. Anggota lain termasuk pekerja PLTN, perancang pabrik, bahkan penyanyi dan jurumasak. Yamada dengan bercanda mengatakan si penyanyi akan menghibur mereka sedang jurumasak akan memuaskan selera makan sukarelawan. Diperkirakan kompleks Fukushima baru bisa selesai diamankan awal 2012.(ADO)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini