Sukses

Laba-Laba Raksasa Ini Mampu Membunuh Manusia Kurang dari 15 Menit

Seekor laba-laba raksasa di Australia berhasil diidentifikasi sebagai yang paling beracun di dunia. Ini penjelasannya.

Liputan6.com, Sydney - Beberapa peneliti di Australia berhasil mengidentifikasi sebuah spesies laba-laba raksasa yang disebut paling mematikan di dunia.

Konon, racun pada laba-laba yang diberi nama Colossus itu mampu membunuh manusia dewasa kurang dari 15 meenit.

Dilansir dari Mirror.co.uk pada Jumat (2/3/2018), Colossus memiliki panjang 7 cm dan lebar 8 cm, dan biasa ditemukan di lahan-lahan basah di Australia bagian selatan.

Beberapa ekor laba-laba Colossus kini dtampilkan sebagai koleks Taman Reptil Australia di pinggiran Kota Sydney.

Salah satu dari koleksi laba-laba tersebut ditemukan di kawasan pemukiman di Kota Somersby, di negara bagian New South Wales, dan sempat membuat salah satu warga setempat jadi korbannya.

Beruntung, korban yang digigit oleh Colossus tersebut masih bisa diselamatkan, meski harus menjalani perawatan intensif selama dua hari.

"Racun pada Colossus memiliki kompleksitas zat kimia yang hampir serupa dengan bisa racun ular derik, di mana penawar terhadap hal tersebut masih belum sempurna," jelas Sandra Lloyd, salah seorang pakar reptil.

"Jika terkena racunnya, maka aliran darah akan terganggu sehingga menghambat pasokan oksigen ke otak, yang kemudian berujung pada kematian," lanjutnya.

Berbeda dengan laba-laba beracun lainnya, Colossus memiliki ukuran tubuh yang cukup besar, sehingga keberadaannya mudah terlacak.

Hampir tidak pernah ada catatan tentang kasus keracunan akibat tergigit oleh Colossus, dibandingkan dengan keracunan oleh jenis laba-laba mematikan lainnya yang berukuran lebih kecil.

 

 Simak video tentang laba-laba yang 'meledak' menjadi kerumunan laba-laba kecil berikut: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Australia Dikenal Memiliki Banyak Reptil Beracun

Ancaman bahaya racun pada reptil, termasuk laba-laba, telah menjadi perhatian serius Australia sejak lama.

Pada 1981 silam, ilmuwan berhasil menemukan penawar racun laba-laba. Namun di kemudian hari, penawar tersebut diketahui tidak cukup mampu melemahkan racun pada beberapa jenis reptil yang baru ditemukan.

Australia dikenal luas sebagai salah satu tempat yang memiliki cukup banyak reptil mematikan, termasuk laba-laba.

Negeri kanguru tersebut cukup sering mendapat laporan tentang kasus keracunan akibat gigitan laba-laba, namun belum pernah ada yang sampai benar-benar meninggal.

"Ketika Anda bertemu dengan laba-laba, atau reptil lain yang beracun, pastikan tetap tenang, dan segera menghubungi petugas penyelamat," ujar Sandra menyarankan.

"Reptil akan menyerang jika terlihat ada gerakan tiba-tiba, jadi tetaplah tenang," tukas Sandra mengingatkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.