Sukses

Menlu: Tak Ada Lagi Pembatasan Jenderal Gatot ke AS, tapi...

Menlu Retno Marsudi memanggil Wadubes AS untuk RI, Erin Elizabeth Mckee, terkait larangan untuk Jenderal Gatot Nurmantyo ke negaranya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, memanggil Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk RI, Erin Elizabeth Mckee, guna membahas larangan terhadap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang hendak ke AS.

Pemanggilan dan pertemuan itu berlangsung di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Senin pagi, 23 Oktober 2017.

"Tadi pagi sekitar 07.45 saya sudah melakukan pertemuan dengan Wakil Duta Besar Amerika Serikat (Mckee), karena Dubes AS (Joseph Donovan) sedang di Kepulauan Banda," ujar Retno di Kemlu, Jakarta, Senin (23/10/2017).

"Buat kami, masalah ini sangat penting dan oleh karena itu, kita mencoba untuk terus meminta dengan tegas agar AS segera memberikan penjelasan," ujar sang menlu merangkum pertemuan dengan Wadubes AS yang berlangsung selama sekitar 60 menit itu.

Retno menjelaskan, dalam pertemuan itu Wadubes AS membenarkan rencana kunjungan Jenderal Gatot ke AS adalah atas undangan Jenderal Joseph Dunford, Chairman of the US Joint Chief of Staff.

"Oleh karena itu, mereka menyatakan regret dan apology," ucap Menlu Retno.

Saat ini, Retno menyampaikan, pemerintah AS tak lagi memberikan pembatasan dalam bentuk apa pun terhadap Jenderal Gatot.

"Sekarang mereka berusaha untuk menyelesaikan masalah. Sekarang, dari pihak Kedutaan AS, saya telah mendapatkan informasi bahwa tidak ada lagi pembatasan dalam bentuk apa pun bagi Jenderal Gatot untuk berkunjung ke AS," katanya.

Meski begitu, Retno kembali menegaskan bahwa Indonesia tetap menunggu penjelasan detail dari Negeri Paman Sam.

"Tetapi saya sampaikan, bahwa itu saja tidak cukup. Kami tetap memerlukan penjelasan kenapa peristiwa itu sampai terjadi."

Menlu Retno juga menjelaskan, dari kemarin hingga saat ini, Kemlu telah melakukan komunikasi lewat berbagai pihak ke entitas yang terkait dengan situasi yang sarat kontroversi itu.

"Kita tidak hanya bekerja dari Jakarta dengan Kedutaan AS di sini, tapi juga bekerja dari Washington. Kemarin secara terus-menerus, tidak hanya cukup lima-enam kali, tetapi saya sampai tidak bisa menghitung berapa banyak komunikasi saya dengan Dubes RI di AS untuk meminta klarifikasi mengenai apa yang terjadi," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Permintaan Maaf dari Dubes AS

Sebelumnya, Kedutaan Besar AS di Jakarta sudah membenarkan kabar Panglima TNI Gatot Nurmantyo ditolak masuk ke Amerika Serikat.

Meski demikian, keterangan resmi dari Pers Atase Kedutaan Besar Amerika Serikat yang diterima Liputan6.com pada Minggu, 22 Oktober 2017, pihak AS terus mengupayakan agar Jenderal Gatot Nurmantyo tetap dapat berangkat memenuhi undangan di Washington DC.

"Pimpinan Kepala Staf Gabungan Jenderal Dunford mengundang Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk menghadiri Chiefs of Defense Conference on Countering Violent Extremism di Washington DC yang diadakan pada 23-24 Oktober 2017," tulis keterangan itu.

Kedubes AS di Jakarta menuliskan bahwa Jenderal Gatot Nurmantyo tidak bisa melakukan perjalanan sesuai rencana semula.

Meski demikian, pihak Kedubes AS telah menghubungi staf Panglima TNI sepanjang akhir pekan terkait masalah ini.

"Kedutaan Besar Amerika Serikat telah menghubungi staf Panglima TNI tentang masalah ini sepanjang akhir pekan dan berusaha mengupayakan terlaksananya perjalanan," tulis pernyataan pers Kedubes AS.

Akibat dari penolakan terhadap Jenderal Gatot yang hendak ke AS, Duta Besar Joseph Donovan telah menyampaikan maaf kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk ketidaknyamanan yang dialami Panglima TNI.

"Dubes Joseph Donovan telah meminta maaf kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi atas ketidaknyamanan yang diterima oleh Jenderal Gatot," lanjut pernyataan itu.

Kedutaan AS di Jakarta akan terus memfasilitasi perjalanan Jenderal Gatot ke AS.

"Kami terus berkomitmen dengan Strategic Partnership bersama Indonesia dalam rangka memperkuat keamanan dan kesejahteraan kedua bangsa ini serta warganya," tutup Kedutaan AS dalam pernyataan tertulisnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.