Sukses

'Beriklan' di Pantai, Penganut Teori Bumi Datar Pantang Menyerah

Ada sekelompok orang yang menolak bahwa Bumi ini bulat dan bersikeras bahwa planet ini sebenarnya datar.

Liputan6.com, Dunedin - Seorang profesor di Selandia Baru mendapatkan kejutan ketika sedang berjalan-jalan di pantai. Tidak sekedar kaget, ia kemudian mengambil foto temuannya dan mengunggah ke Facebook pada 16 September lalu.

Ternyata, seorang pendukung teori Bumi Datar memasang plang yang berisi dukungan kepada teori tersebut disertai dengan seruan agar orang-orang "bangun" dan "melakukan penelitian."

Seperti dikutip dari The Sun pada Senin (25/9/2017), papan pengumuman itu dilengkapi dengan ilustrasi yang dikerjakan dengan tangan mencantumkan sebuah laman berbagi video.

Video yang dimaksud berjudul "200 bukti" bahwa Bumi bukanlah sebuah bola raksasa yang berputar dan diunggah oleh Eric Dubay.

Pengunggah video "200 bukti" dengan nama akun Eric Dubay menjelaskan dirinya sebagai "Seorang warga Amerika berusia 34 tahun yang tinggal di Thailand."

Ia menuliskan di bawah video, "Ini adalah bukti sejumlah 20 kali lebih banyak daripada yang mampu diberikan oleh pemerintah bahwa kita tidak tinggal di suatu planet berbentuk bola berputar."

"Silahkan duduk bersama teman dan kerabat untuk menonton dokumenter maha penting ini dan bantu menyebarkan melalui semua akun media sosial kalian agar kita bisa membangunkan umat manusia dari tipuan terbesar dan induk dari segala konspirasi."

Mengenai temuan tersebut, Dr. Voss menuliskan, "Menemukan ini ketika berjalan menuju Lawyers Head di siang hari, tampaknya masyarakat Bumi Datar sudah menyebar ke Sr. Kilda."

"Lucu juga melihat bagaimana mereka menyamakan hal melakukan penelitian dengan menonton video YouTube."

Tidak main-main, video yang tentang Bumi Datar itu sudah disaksikan lebih dari 1.770.0000 kali.

Kepada Sun Online, Voss mengatakan, "Saya tidak tahu tentang kelompok Bumi Datar manapun, jadi temuan ini cukup mengejutkan."

"Tentu saja, pengumuman ini mungkin berasal hanya dari pelaku tunggal, bukan sekelompok dari mereka."

Lanjutnya sambil bercanda, "Saya kira kami kaum Kiwi tidak terlalu rentan tertular remeh-temeh seperti ini."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Upaya Pembuktian Teori Bumi Datar

Seorang vlogger dengan akun D Marble mencoba membuktikan teori Bumi Datar menggunakan perata air dalam penerbangan. (Sumber YouTube)

Temuan kertas pengumuman itu terjadi hanya beberapa hari setelah seorang vlogger bernama D Marble mencoba merombak teori ilmiah berusia beberapa abad menggunakan perata air di dalam pesawat terbang.

Pria itu merekam dirinya sedang menempatkan perata air di sandaran lengan kursi pesawat untuk melihat apakah gelembung udara di pesawat akan bergerak.

"Seperti kita lihat, tidak ada kompensasi terhadap kelengkungan yang dapat terukur di sini."

Pria yang mengaku sebagai seorang 'realis' itu mengatakan, "Kita hidup dalam kebohongan selama ini, padahal planet kita benar-benar datar."

"Jika kita tinggal di bola yang berputar, menurut matematika, maka pesawat ini seharusnya terus-menerus menukik ke bawah."

Para warganet langsung melihat sejumlah kesalahan dalam pengujian yang dilakukan pada bulan Juni tersebut, misalnya fakta bahwa D Marble tidak menengok ke luar jendela untuk melihat lengkungan Bumi selama ia melakukan percobaan selama 23 menit dalam penerbangan.

Matty Young mencuit, "Saya kira ia akan melihat ke luar jendela ke arah lengkungan cakrawala, cukup satu kali saja."

Foto Bumi diambil pada 6 Juli 2015 menggunakan Earth Polychromatic Imaging Camera (EPIC) berukuran 4 MP yang dilengkapi teleskop. (Sumber NASA)

Ada sekelompok orang yang menolak bahwa Bumi ini bulat dan bersikeras bahwa planet ini sebenarnya datar.

Mereka percaya bahwa planet kita dikelilingi oleh dinding es raksasa yang dijaga amat ketat. Gravitasi pun dianggap sebagai teori yang belum terbukti.

Kelompok yang sama mengaku bahwa NASA adalah organisasi palsu dan semua foto serta video terbitan tentang ruang angkasa tersebut hanyalah rekayasa komputer menggunakan teknologi CGI.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.