Sukses

4 Selebritas Dunia Ini Mengaku Alami Masalah Kejiwaan

Selama ini ada pandangan kurang sedap terhadap mereka yang mengalami gangguan kejiwaan dan tidak semua mampu menerima kenyataan.

Liputan6.com, Jakarta - Masalah kejiwaan mungkin menjadi hal yang setiap hari digumulkan oleh banyak orang.

Gangguan itu berdampak pada orang dalam cara-cara yang berbeda dan terkadang sukar diatasi.

Selama ini ada pandangan kurang sedap terhadap mereka yang mengalami gangguan ini. Pandangan itu memudar, namun tetap ada hingga sekarang.

Sementara itu, kita tidak heran melihat sejumlah selebriti atau orang terkenal lainnya yang harus mengalami gangguan kejiwaan. Tapi tidak semua menerima kenyataan itu.

Lady Gaga termasuk selebritas yang mengaku mengalami gangguan kejiwaan. Melalui wawancara dengan Today setelah mengunjungi panti asuhan, ia mengatakan, "Saya katakan kepada anak-anak itu, 'Saya menderita PTSD.' Saya belum pernah mengungkapkan hal ini."

PTSD adalah singkatan dari post-traumatic stress disorder.

Disarikan dari therichest.com pada Sabtu (19/8/2017) berikut ini adalah 5 selebriti atau orang terkenal yang mengaku mengalami masalah kejiwaan:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Emma Stone

Emma Stone. (AFP/Robyn Beck)

Aktris Emma Stone bergumul dengan masalah kesehatan mental sejak masih anak-anak. Ia mulai mengalami serangan panik pada usia kira-kira 7 tahun.

Serangan panik itu sangat parah sehingga, menurutnya, ia merasa "keseluruhan rumah terbakar habis."

Ia menjabarkannya demikian, "Bukan seperti halusinasi, hanya saja terasa sesak di dada sehingga saya tidak bisa bernafas, seakan dunia saya akan berakhir."

Kemudian kehidupan sosialnya mulai terganggu karena ia menjadi jarang ke luar atau berkunjung ke rumah teman-teman.

Stone kemudian mengatasinya dengan kombinasi terapi dan akting. Ia mulai ikut teater remaja dan komedi pendek. Ia awalnya berpikir untuk menjadi pelakon komedi pendek, tapi kemudian fokus pada teater musikal.

Menurutnya, akting membantu dalam menghadapi masalah kesehatan mental.

3 dari 5 halaman

2. Chrissy Teigen

Rumah bernuansa romantis milik John Legend ini terletak di California Selatan, tersembunyi di antara perbukitan Hollywood yang populer. (Image: Vanity Fair)

Chrissy Teigen berjuang mengatasi depresi dan kecemasan sesudah persalinan. Chrissy menikah dengan penyanyi John Legend, lalu melahirkan putri pertama mereka yang bernama Luna pada 2016.

Pada 2017, ia menulis ulasan pribadi dalam Glamour yang isinya membahas pertempurannya melawan gangguan kesehatan jiwa.

"Bangun tidur secara tepat waktu menjadi menyakitkan. Saya kehilangan nafsu makan. Saya bisa tidak makan selama 2 hari, padahal kamu tahu betapa pentingnya makanan bagi saya."

Ia mengaku bisa duduk terus di sofa untuk waktu yang lama sehingga suatu saat John kemudian ikut tidur bersamanya di sofa.

Ia menulis ulasan itu untuk membantu ibu-ibu lain. Katanya, "Postpartum tidak pandang bulu. Saya tidak bisa mengendalikannya. Dan itulah salah satu alasan mengapa saya lama tidak buka mulut."

"Saya merasa mementingkan diri sendiri dan aneh untuk bersuara lantang bahwa saya sedang bergumul dengan masalah kejiwaan."

4 dari 5 halaman

3. Pangeran Harry

Siapa yang tidak kenal dengan Pangeran Harry? Putra Pangeran Charles dan Putri Diana itu adalah anggota keluarga Kerajaan Inggris dan berada di urutan ke-5 sebagai calon Raja Inggris.

Baru-baru ini Pangeran Harry membuka diri tentang perjuangannya menghadapi masalah kesehatan mental. Ia menderita dalam sunyi selama 17 tahun sebelum akhirnya meminta pertolongan.

Pangeran Harry bungsu dari pasangan Putri Diana dan Pangeran Charles (AP Photo/Matt Dunham, Pool)

Ketika masih anak-anak, ibunya meninggal dunia secara tragis dalam kecelakaan mobil di Paris.

Katanya, "Saya bisa bilang bahwa kehilangan ibu saat saya berusia 12 membawa saya menghentikan semua emosi saya selama 20 tahun sehingga berdampak serius bukan hanya pada kehidupan pribadi, tapi juga dalam pekerjaan."

Ia malah "membenamkan kepala dalam pasir" dan mencoba untuk tidak pernah memikirkan ibunya. Akibatnya adalah masalah mental yang parah, termasuk depresi dan kecemasan.

Baru pada usia akhir 20-an dan awal 30-an ia mulai konseling untuk mengatasi kepedihan hati dan masalah-masalah lainnya.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

5 dari 5 halaman

4. Demi Lovato

Demi Lovato. (AFP/Rich Fury)

Demi Lovato secara terbuka membahas gangguan bipolar juga pergumulan melawan depresi, menyakiti diri, dan buimia.

Katanya, "Menurut saya, sakit kejiwaan merupakan sesuatu yang harus lebih dipelajari orang dan stigmanya harus disingkirkan."

Ia mengaku mencoba mengobati diri dengan narkoba dan alkohol, tapi malah mengalami kecanduan serius pada dua hal itu.

Pada 2010, ia membawa dirinya ikut rehab setelah menonjok seorang penari cadangan. Ia mempertanggungjawabkan perbuatannya, lalu keluarga memintanya mencari pertolongan.

Setelah rehab sejenak, ia sempat menetap di fasilitas aman yang dirasanya menjadi cara terbaik mengatasi masalah. Ia sekarang tinggal sendiri bersama dengan seekor anak anjing.

Lovato menyatakan kelegaannya, "Saya hidup berdampingan dengan penyakit mental saya. Saya bahkan berfungsi sebagaimana seharusnya seseorang yang berbahagia."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.