Sukses

Kisah Wanita yang Lolos dari Teror Barcelona, London, dan Paris

Seorang perempuan mengaku berhasil lolos dari tiga teror yang terjadi di Eropa, yakni serangan di London, Paris, dan Barcelona.

Liputan6.com, Barcelona - Julia Monaco mengaku berhasil lolos dari tiga serangan yang terjadi di Eropa, yakni serangan di London, Paris, dan terakhir teror Barcelona.

Perempuan asal Melbourne, Australia itu lolos dari serangan penusukan di London Bridge pada awal Juni 2017. Ia juga selamat dari teror di Notre Dame, Paris, yang menewaskan seorang petugas polisi.

Saat teror Barcelona terjadi, perempuan berusia 26 tahun itu sedang berbelanja dengan teman-temannya. Serangan tersebut menewaskan 14 orang dan melukai lebih dari 100 orang.

Julia mengatakan terjadi 'kekacauan parah' saat ia berada di sebuah toko di Placa de Catalunya, Las Ramblas. Hal itu terjadi setelah para teroris menembaki pejalan kaki di kawasan tersebut.

"Tiba-tiba kami terkunci di toko dan kebingungan mulai terjadi," ujar Julia kepada stasiun radio Australia, 3AW. "Detik berikutnya kami diberi tahu untuk menyelamatkan diri dengan berlari ke bagian belakang toko dan menghindari jendela."

Kepada 9 News, ia menggambarkan kekacauan yang terjadi di luar toko saat teror Barcelona terjadi.

"Tiba-tiba semua orang di luar mulai berteriak dan berbalik pada saat bersamaan. Mereka berdesakan untuk masuk ke toko menghindari jalanan...kami benar-benar ketakutan," ujar Julia.

Julia juga menggambarkan anak-anak berteriak di tengah kepanikan besar di toko tempatnya berlindung, sebelum polisi mengevakuasi dari pintu samping.

Julia Monaco, perempuan yang mengaku selamat dari tiga teror Eropa, yakni di London, Paris, dan Barcelona. (Twitter/Julia Monaco)

"Aku merasa bingung, ini bukan seperti apa yang ada di bayanganku ketika aku pergi ke sini," ujar dia seperti dikutip dari Independent, Jumat (18/8/2017).

"Tapi aku tak ingin pulang ke rumah. Aku ingin tinggal di sini dan tak membiarkan mereka, siapa pun mereka, menang," kata Julia merujuk pada pelaku teror.

ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Hal itu mereka sampaikan melalui media kelompok militan itu, Amaq.

"Pelaku serangan di Barcelona adalah militan ISIS dan melakukan operasi atas perintah pemimpin untuk menargetkan negara-negara koalisi," demikian pernyataan yang dikeluarkan ISIS.

Polisi Spanyol telah menahan tiga terduga pelaku teror Barcelona, termasuk Driss Oukabir, pemuda berusia 28 tahun. Hingga saat ini, sopir van masih dalam pencarian.

Pasukan bersenjata juga menembak mati lima terduga teroris yang menggunakan sabuk berbahan peledak palsu. Hal tersebut terjadi saat mereka berusaha melancarkan serangan kedua di resor pantai Cambrils pada Jumat pagi hari.

 

Simak video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.