Sukses

Teror Barcelona Ternyata Bukan Serangan Tunggal dalam Semalam

Kepolisian menduga bahwa teror van maut di Las Ramblas memiliki hubungan dengan peristiwa lain dalam kurun periode yang berdekatan.

Liputan6.com, Barcelona - Teror nahas yang melanda kawasan Catalonia, Barcelona, Spanyol pada 17 Agustus kemarin bukanlah sebuah peristiwa tunggal. Berdasarkan dugaan sementara kepolisian, teror itu saling bertautan dengan kejadian sebelum dan sesudahnya.

Aparat yang menyelidiki kasus menduga kuat bahwa teror van maut di Las Ramblas memiliki korelasi dengan dua peristiwa. Pertama, ledakan di Alcanar pada 16 Agustus kemarin dan peristiwa penembakan terduga pelaku teror di Cambrils, beberapa jam pasca-teror van Las Ramblas. Berikut urutan kejadiannya.


Ledakan Alcanar

Sehari sebelumnya pada 16 Agustus 2017, terjadi sebuah ledakan pada malam hari di sebuah rumah di Kota Alcanar, 200 km di selatan Barcelona. Kota itu merupakan wilayah yurisdiksi Catalonia.

Ledakan itu menewaskan satu orang dan melukai 16 lainnya. Demikian seperti dilansir The Guardian, Jumat (18/8/2017).

Menurut kepolisian, ledakan itu disebabkan oleh kebocoran gas. Ledakan kedua kembali terjadi di lokasi yang sama dan melukai sejumlah aparat yang tengah melakukan olah tempat kejadian perkara.

Namun kala itu, otoritas tidak memberikan detail lebih lanjut terkait status pemilik dan penghuni rumah.

Namun, pada Kamis, setelah teror Las Rambas terjadi, dalam sebuah konferensi pers, perwira kepolisian Spanyol, Josep Lluis Trapero, menyebut bahwa ledakan di Alcanar berkorelasi dengan teror van maut di Barcelona.

Trapero juga menyebut bahwa ledakan di Alcanar disebabkan oleh 'proses menyiapkan bom rakitan' yang mengalami kegagalan.

 

Teror Van Maut Las Rambas

Sementara itu, teror 17 Agustus ditandai dengan sebuah van putih merk Fiat yang melaju kencang dan sengaja menabrak kerumunan orang di area wisata Las Ramblas, Barcelona, menyebabkan 13 orang tewas dan 100 lainnya terluka. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

Van yang berstatus sewa itu melintas ke jalan ramai yang dilalui oleh pejalan kaki di luar stasiun kereta Plaça de Catalunya. Setelah menabrak para pejalan kaki, kendaraan itu tetap melaju dan berhenti sekitar 500 meter dari lokasi kejadian.

Pelaku meninggalkan kendaraannya dan melarikan diri dengan berlari. Otoritas kemudian menemukan sebuah dokumen identitas seorang pria terduga pelaku di van putih Fiat tersebut.

Sekitar satu setengah jam kemudian, polisi menemukan sebuah van di Kota Vic, 80 km di utara Barcelona. Aparat menduga bahwa kendaraan itu akan digunakan oleh pelaku penabrakan Las Rambas untuk melarikan diri.

Dugaan itu semakin kuat ketika polisi menemukan fakta bahwa van di Kota Vic disewa pada waktu yang sama dengan van putih merk Fiat yang digunakan pada teror Las Ramblas. Kendaraan di Vic itu kini telah diamankan oleh kepolisian.

Pelaku dan dalang teror masih berstatus buronan.

Tiga jam setelah kejadian penabrakan maut, polisi mengumumkan seorang terduga pelaku bernama Driss Oukabir, berusia sekitar 28 tahun, dan berkebangsaan Maroko. Driss menyerahkan diri ke otoritas penegak hukum di Ripoll, 104 km dari utara Barcelona, sesaat setelah peristiwa teror Las Ramblas terjadi.

Berdasarkan pemeriksaan, identitas Driss sesuai dengan dokumen yang ditemukan oleh otoritas di van putih Fiat yang digunakan pada teror penabrakan maut Las Ramblas.

Akan tetapi, kepada polisi, Driss mengaku kepada aparat bahwa dokumen identitasnya dicuri oleh adik laki-lakinya, Moussa Oukabir (18 tahun) yang berdomisili di Barcelona.

Polisi kini menaruh curiga bahwa Moussa merupakan terduga pelaku teror di Las Ramblas, Barcelona. Pemuda itu mencuri identitas sang kakak untuk digunakan sebagai berkas persyaratan guna menyewa van maut tersebut.

Aparat juga menduga bahwa Moussa merupakan sosok di balik kemudi van itu.

Saat ini, Driss telah diamankan oleh otoritas setempat. Sementara itu, kini Moussa menjadi buronan kepolisian.

Sekitar pukul 21.30 waktu setempat, aparat mengonfirmasi hasil tangkapan kedua. Informasi itu diutarakan oleh Gubernur Catalonia, Carles Puigdemont.

Melengkapi kabar Puigdemont, perwira kepolisian Spanyol Josep Lluis Trapero menyebut bahwa terduga pelaku kedua ditangkap di Alcanar.

Terduga pelaku kedua merupakan seorang pria di teritorial Spanyol di Melilla, utara Moroko.

Dua rangkaian peristiwa di Alcanar dan Las Ramblas akan diselidiki oleh kepolisian sebagai kasus terorisme.

 

Polisi Menembak Mati Terduga Teroris di Cambrils

Kepolisan Spanyol mengatakan pihaknya telah menewaskan empat terduga teroris di Cambrils, 120 km selatan Barcelona pada Jumat 18 Agustus 2017, sekitar pukul 01.00 waktu setempat.

Juru bicara kepolisian mengatakan, polisi juga melumpuhkan seorang terduga pelaku lain.

Lima terduga teroris itu diduga melancarkan serangan penabrakan kedua. Mereka mengendarai mobil sedan Audi A3 dan memacu kendaraannya ke trotoar. Aksi pelaku melukai enam warga sipil dan satu polisi.

Menurut laporan Associated Press, sejumlah pelaku mengenakan --apa yang nampaknya mirip seperti-- sabuk atau rompi berbahan peledak.

Sekitar pukul 04.00, pelaku yang dilumpuhkan polisi, tewas akibat luka yang dideritanya.

Kini, polisi mengusut kasus di Alcanar, Las Ramblas, dan Cambrils sebagai tiga rangkaian aksi teror yang mungkin saling bertautan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.