Sukses

6 Pembohong Besar yang Berhasil Menipu Dunia

Berikut 6 pembohong lihai ternama dunia. Mantan Presiden AS Bill Clinton dan raja Inggris masuk dalam daftar.

Liputan6.com, Jakarta - Kebohongan mungkin dianggap sebagai hal remeh-temeh bagi sebagian orang. Ada yang menganggap kebohongan sebagai hal enteng, bahkan ada lagi yang justru tidak ambil peduli terhadap kebohongan tersebut.

Namun, apa yang terjadi jika kebohongan dielaborasi sedemikian rupa oleh orang berkuasa, hingga isapan jempol itu sangat dipercaya orang lain dan mereka meyakininya sebagai sebuah kebenaran tunggal? Atau seperti yang Joseph Goebbels, pakar propaganda Nazi Jerman, katakan, 'dusta yang terus menerus diulang akan jadi sebuah kebenaran'.

Berikut sejumlah kebohongan luar biasa yang diciptakan enam orang ternama di dunia, seperti yang dirangkum Liputan6.com dari ListVerse.com, Kamis, 11 Mei 2017.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Benjamin Franklin

Benjamin Franklin (Joseph Siffred Duplessis/Wikimedia Commons)

Bapak bangsa Amerika Serikat ini memiliki kata kutipan terkenal yaitu, "Separuh kebenaran terkadang merupakan kebohongan terbaik." Dan ternyata, kata-kata itu diduga turut dijadikan motto hidup bagi Benjamin Franklin.

Menurut List Verse, Benjamin Franklin diduga berbohong mengenai dirinya yang berhasil memahami petir dengan hanya bereksperimen menggunakan layang-layang. Menurut sejumah ilmuwan, tindakan yang dilakukan Franklin merupakan sebuah keniscayaan dari segi ilmu pengetahuan.

Selain itu, sang duta besar pertama AS untuk Prancis itu ternyata juga andal menciptakan kebohongan dalam bidang jurnalisme. Pada 1782, ia memproduksi sebuah koran palsu dengan berita yang berisi tentang penemuan kulit kepala di permukiman Indian-Amerika.

Tujuan Franklin membuat koran palsu itu hanya untuk kelakar pribadi semata dan menyebar ketakutan bagi kalangan penduduk Indian. Tak dinyana, sang bapak bangsa AS itu berhasil.

 

3 dari 7 halaman

2. Bill Clinton

Mantan Presiden AS Bill Clinton dan putrinya Chelsea Clinton menghadiri debat capres AS ketiga dan terakhir di University of Nevada, Las Vegas, Rabu (19/10). (SAUL LOEB / AFP)

Presiden ke-42 AS ini dituding ahli berdusta. Keahlian Bill Clinton berbohong terjadi saat dirinya dilanda skandal perselingkuhan dengan Monica Lewinsky.

Selama dua tahun, suami Hillary Clinton itu menjalin asmara gelap dengan Monica Lewinsky. Selama itu pula, sang presiden mampu menutupi perselingkuhannya dengan membohongi sejumlah pihak, termasuk istrinya.

Hingga pada tahun 1998, Linda Tripp, teman baik Lewinsky, merekam obrolannya dengan kekasih gelap Bill Clinton itu. Tripp membocorkan rekaman tersebut untuk mengungkap salah satu skandal moral memalukan bagi riwayat kepresidenan AS.

Setelah rekaman dan skandal perselingkuhan itu mencuat ke publik, Bill Clinton tak mampu mengelak.

 

4 dari 7 halaman

3. Paus Alexander VI

Paus Alexander VI (Wikimedia Commons)

Pemimpin tertinggi Gereja Vatikan ini memiliki motto hidup 'Tujuan akhir menjadi justifikasi maksud kebohongan'. Ternyata, sang Paus sangat mendalami motto itu.

Sebelum pria bernama lengkap Rodrigo de Borja itu diangkat sebagai Paus Gereja Vatikan, dirinya sempat dirundung skandal memiliki empat orang anak hasil hubungan gelapnya dengan Vanozza dei Cattanei. Ia menyangkal telah menjadi ayah dari keempat anak tersebut dengan melakukan sejumlah kebohongan.

Pada 1492, ketika dirinya diangkat menjadi pemimpin tertinggi Gereja Vatikan, de Borja terpaksa mengakui status sebagai ayah dari keempat anak hasil hubungannya dengan dei Cattenei.

Tak hanya itu, sejak ia diangkat sebagai Paus, de Borja juga dituding menjalin hubungan gelap dengan sejumlah perempuan lain. Hubungan tersebut menghasilkan lima orang anak.

 

5 dari 7 halaman

4. Henry VIII

Henry VIII (Wikipedia.org)

Sang Raja Inggris juga diriwayatkan melakukan sejumlah kebohongan untuk menutupi hubungannya dengan perempuan lain. Bahkan, untuk menutupi kebohongan tersebut, Henry VIII dilaporkan tega memenggal perempuan tersebut.

Menurut List Verse, Henry VIII tega membunuh istri pertamanya karena tak mampu memberikan keturunan untuk sang raja. Karena perceraian merupakan hal yang tabu dan dilarang gereja, Henry VIII tega memenggal istri pertama agar ia bisa menikahi perempuan lain yang memiliki potensi besar untuk memberikan keturunan.

Ternyata, perempuan kedua yang ia nikahi juga tak mampu memberikan keturunan. Maka apa yang dilakukan Henry VIII?

Ia memfabrikasi kisah isapan jempol dengan menyebut istri keduanya sebagai seorang penyihir. Alhasil, perempuan malang itu pun dieksekusi.

Kebohongan itu mampu bertahan hingga beberapa abad kemudian karena status Henry VIII sebagai penguasa Britania Raya. Namun, kini kebohongan tersebut sudah terbongkar lewat keterangan sejumlah sejarawan.

 

6 dari 7 halaman

5. Robert Ripley

Robert Ripley (Wikimedia Commons)

Pria yang terkenal sebagai pelopor serial televisi Ripley's Believe It or Not itu sangat menghayati kebohongan hingga ke urat nadinya.

Kelihaiannya dalam memfabrikasi kisah isapan jempol membuatnya mampu mengkreasikan tayangan televisi yang cukup populer di Amerika Serikat tersebut.

Ripley mengklaim dirinya sebagai penemu dan penjelajah seluk beluk dunia unik. Selama perjalanannya menjelajahi beberapa sudut Bumi, ia kerap mengklaim menemukan sejumlah hal atau fenomena absurd yang sulit diterima akal sehat.

Namun, menurut Vanity Fair, sejumlah temuan Ripley hanyalah kisah palsu yang difabrikasi atau hoax. Beberapa kisah atau fenomena seperti, manusia bertanduk, atlet golf tanpa tangan, perempuan berlidah garpu, dan lain-lain, merupakan sebuah kisah isapan jempol semata.

Meski begitu, serial televisi hingga wahana wisata berbasis pengalaman Ripley menemukan hal absurd, tetap laris manis di Negeri Paman Sam.

 

7 dari 7 halaman

6. Herodotus

Herodotus (Museum of Athens/Wikimedia Commons)

Ia dijuluki sebagai Bapak Sejarah. Namun, menurut List Verse, ia juga layak dijuluki sebagai Bapak Kebohongan.

Herodotus diriwayatkan memiliki keahlian pandai memfabrikasi kebohongan untuk membuat Yunani Kuno sebagai tempat yang membanggakan. Kemampuannya menyusun riwayat sejarah, ternyata disinyalir penuh dengan kebohongan dan manipulasi persepsi.

Meski banyak orang yang mengakui dirinya sebagai seorang akademisi, tetapi tak jarang sebagian yang lain menganggap Herodotus sebagai ahli berbohong yang andal.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini