Sukses

Lewat Telepon, Trump Undang Duterte ke Gedung Putih

Melalui sambungan telepon, Trump mengundang Duterte ke Gedung Putih. Kedua pemimpin dunia itu juga membahas sejumlah isu lain.

Liputan6.com, Washington, DC - Donald Trump mengundang Presiden Filipina Rodrigo Duterte ke Gedung Putih. Undangan tersebut dilayangkan Trump ketika keduanya berbicara via sambungan telepon.

Suasana perbincangan keduanya digambarkan "bersahabat". Dalam kesempatan tersebut, Trump dan Duterte turut membahas kampanye anti-narkoba dan Korea Utara.

Seperti dilansir Asian Correspondent yang mengutip AFP, Minggu (30/1/2017), informasi terkait percakapan Trump dan Duterte tersebut disampaikan oleh pihak Gedung Putih.

"Itu merupakan percakapan yang sangat bersahabat, di mana kedua pemimpin membahas keprihatinan ASEAN terhadap keamanan regional, termasuk ancaman yang ditimbulkan oleh Korut," demikian pernyataan Gedung Putih.

Para pemimpin dunia tersebut "membahas fakta bahwa pemerintah Filipina berjuang keras membersihkan negara itu dari narkoba, momok yang memengaruhi banyak negara di berbagai belahan dunia."

Di Filipina sendiri, polisi dan para pria bersenjata diprediksi telah membunuh lebih dari 9.000 pengguna dan penjual obat-obatan terlarang. Eksekusi tanpa melalui proses hukum ini merupakan kebijakan unggulan Duterte yang mengundang beragam reaksi dunia internasional.

Kebijakan brutal Duterte dikabarkan menuai kecaman dari kelompok HAM dan dikutuk Barat. Menurut mereka, tindakan main hakim sendiri berarti kejahatan terhadap kemanusiaan.

Barack Obama, pendahulu Trump mengkritik keras kebijakan Duterte. Bahkan kedua tokoh dunia itu pernah terlibat "perang kata-kata". Namun, sikap AS di era Trump diyakini telah berubah.

Ini bukan kali pertama Trump dan Duterte berbincang. Pada Desember 2016 lalu, keduanya berbincang dan Duterte mengklaim saat itu Trump memujinya.

"Anda orang yang hebat. Saya tahu apa yang Anda khawatirkan tentang orang-orang Amerika yang mengritik Anda. Anda melakukannya dengan baik, silahkan dilanjutkan," ujar Trump kepada Duterte melalui sambungan telepon pada Desember 2016 lalu.

Gedung Putih sendiri tidak merinci kapan Trump dan Duterte akan bertatap muka di Washington untuk membahas kelanjutan aliansi kedua negara. Namun kediaman sekaligus kantor presiden AS tersebut menyatakan, Trump akan berkunjung ke Filipina pada November untuk menghadiri dua KTT dengan sejumlah negara Asia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.