Sukses

Trump: China Usir Kapal Batu Bara Korut...Ini Hukuman Terbesar

Batu bara adalah penopang ekonomi terbesar Korea Utara pada 2015. Dan China sejauh ini adalah negara pembeli terbesar.

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Donald Trump mengklaim bahwa diplomasinya terkait Korea Utara dengan Presiden Xi Jinping berhasil. Kesuksesan itu ia gambarkan melalui  sikap China yang telah mengusir kapal kargo pembawa batu bara dari Korut.

Miliarder nyentrik itu menyebut pengusiran tersebut adalah langkah besar Beijing dalam menghukum Pyongyang.

Pada pertengahan Februari lalu, China memang melarang seluruh impor batu bara dari Korea Utara. Langkah itu diambil Beijing setelah Pyongyang bersikeras tetap menjalankan uji coba misil.

Dikutip dari CNN, Kamis (13/4/2017), hampir seluruh pengiriman batu bara ke kota Dandong, China di dekat perbatasan Korut, semenjak Februari ditolak. Kapal-kapal itu berbalik arah menuju Korea Utara.

Larangan China itu mengikuti sanksi baru pada November 2016 oleh PBB terkait larangan ekspor Korea Utara, di mana Beijing turut membantu merumuskan draft dan meloloskannya.

Batu bara adalah penopang ekonomi terbesar Korea Utara pada 2015. Dan China sejauh ini adalah negara pembeli terbesar.

Pernyataan Trump itu datang beberapa hari setelah ia bertemu dengan Presiden Xi Jinping di resor mewahnya. Keduanya juga lanjut berbincang-bincang lewat telepon pada Selasa malam lalu.

Dalam konferensi pers gabungan dengan sekjen NATO Jens Stoltenberg, Trump memuji langkah China yang mengusir kapal Korut.

"Kita punya masalah besar dengan Korut, dan saya telah katakan China sudah berusaha keras mengendalikan negara itu, dan sekarang usahanya telah dimulai," kata Trump.

"Banyak kapal-kapal pengangkut batu bara Korut telah diusir oleh China. Ini langkah besar untuk menghukum Korut, saya tahu itu," klaimnya lagi.

Sejauh ini CNN tidak bisa mengonfirmasi apakah benar China menolak kapal-kapal kargo Korut.

Trump juga mengklaim bahwa AS akan menunjukkan peran lebih frontal lagi kepada Korut.

"Jadi, kita lihat apa yang terjadi nanti. Jelas akan lebih efektif, atau kalau tidak, kita yang harus lebih berperan, saya janji itu," lanjutnya.

Kantor berita Inggris yang pertama kali melaporkan kapal-kapal kargo Korut kembali ke pelabuhan mereka di Nampo. Sementara, mengutip dari Thomson Reuters Eikon financial information, ada peningkatan pesanan batu bara China ke AS.

Sejauh ini, tak ada kapal batu bara AS ke China antara tahun 2014 hingga 2016. Namun, lebih dari 400 ribu ton telah dikirim oleh AS ke China pada akhir Februari.

Dalam pers konferens pada Rabu, Trump mengatakan Xi ingin membuat hal yang baik.

"Kami memiliki ikatan yang baik dan saya pikir kami memiliki hubungan yang baik. Dan saya rasa Presiden Xi ingin membantu AS melawan Korut," lanjut Trump.

Dia juga mengatakan Amerika Serikat bersedia untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan kondisi ramah untuk China jika negara itu memainkan peran dalam menghalangi program nuklir Korea Utara.

"Saya berkata, 'cara Anda akan membuat kesepakatan perdagangan yang baik adalah untuk membantu kami dengan Korea Utara. Jika tidak kita hanya akan pergi sendiri,'" kata Trump.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

China Kerahkan 150 Ribu Tentara ke Perbatasan

Selain desas-desus menolak kargo Korut, China dilaporkan menyiagakan seluruh pasukan militernya. Terutama di perbatasan dengan Korea Utara.

Menurut Information Center for Human Rights and Democracy pengamat HAM yang berbasis di Hong Kong, Beijing telah memerintahkan pasukan di lima kawasan di China untuk siaga karena panasnya situasi di Semenanjung Korea.

Brigade persenjataan China di Provinsi Shandong, Zhejiang dan Yunnan telah menerima pesan tersebut.

Sekitar 25 ribu pasukan dari batalion 47 dari Brigade Bersenjata Kesembilan juga telah diinstruksikan untuk bersiap di sepanjang perbatasan dengan Korea Utara.

Menurut China Post, Beijing telah mengerahkan 150 ribu pasukan ke Korut pada Minggu lalu setelah AS dan Korea Selatan menggelar latihan bersama.

China juga mempersiapkan misil-misil mereka termasuk 12 Dongfeng-03 misil balistik dan 24 Dongfeng-21 pembawa misil pembunuh di stasiun roket di Shenyang, Provinsi Liaoning.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini