Sukses

Pesawat Terbang Masa Depan Tidak Perlu Bahan Bakar

Di masa depan, penerbangan penumpang dilakukan dengan pesawat terbang hibrida yang sepenuhnya berdaya listrik.

Liputan6.com, Seattle - Dalam beberapa tahun ke depan, penerbangan regional mungkin saja memanfaatkan pesawat terbang yang diterbangkan dengan daya listrik, bukan bahan bakar semisal avtur.

Jika mobil Tesla dikenal sebagai mobil bertenaga listrik yang diduga akan membawa perubahan, pesawat terbang kecil bertenaga listrik buatan Zunum Aero diduga juga akan membawa perubahan dalam dunia penerbangan.

Dikutip dari UPI, Sabtu (8/4/2017), dua nama besar dalam penerbangan, Boeing dan JetBlue, bahkan turut menanam modal pada Zunum Aero -- sebuah perusahaan kecil di Seattle yang mengembangkan pesawat terbang listrik yang dimaksud.

Dengan teknologi baru tersebut, dihadirkan pesawat terbang jarak pendek komersial yang efisien, dengan ongkos lebih rendah. Produk ini sekaligus memulai era perjalanan udara hijau untuk dekade mendatang.

Boeing menanamkan modal melalui Boeing HorizonX, yang merupakan anak perusahaan berkaitan dengan inovasi dan ventura. Sementara itu, JetBlue menyertakan dirinya melalui JetBlue Technology Ventures, anak perusahaan dalam JetBlue Airways yang juga berkecimpung dalam upaya sejenis.

Pengumuman penanaman modal tersebut dilakukan pada Rabu, 5 April 2017 lalu.

CEO Boeing, Dennis Muilenburg, mengatakan, "Boeing HorizonX ditugaskan untuk memastikan bahwa kami lekat dengan kesempatan-kesempatan yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan tahap awal, tren pasar, dan teknologi yang sedang menanjak, sambil membina inovasi internal secara lebih cepat dan efektif."

Di masa depan, penerbangan penumpang dilakukan dengan pesawat terbang hibrida maupun yang sepenuhnya berdaya listrik, seperti produksi Zunum Aero di Seattle ini. (Sumber Zunum Aero)

Zunum Aero bertujuan merombak cara penerbangan penumpang melalui penciptaan pesawat terbang hibrida maupun yang sepenuhnya berdaya listrik. Menurut perusahaan, jangkauan terbang pesawat bisa mencapai 1.100 kilometer.

Pesawat-pesawat produksinya akan diterbangkan ke 5.000 bandara regional Amerika Serikat. Prosedur keamanan yang lebih ringkas memungkinkan para penumpang lebih dini menaiki pesawat.

Tujuan produksi pesawat terbang itu adalah untuk menghadirkan pesawat-pesawat terbang yang lebih ramah lingkungan untuk mengangkut para penumpang berbayar sebelum awal 2020.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.