Sukses

Insiden Ular Piton Telan Manusia di Indonesia Disorot Dunia

Kabar jasad seorang petani yang ditemukan di dalam perut ular piton sepanjang 7 meter menjadi sorotan sejumlah media asing.

Liputan6.com, Mamuju Tengah - Seorang petani bernama Akbar yang sempat dikabarkan hilang, ditemukan tak bernyawa di dalam perut ular piton sepanjang 7 meter. Penemuan tersebut pun sontak menggegerakan masyarakat Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Salah seorang warga yang menyaksikan langsung proses pembelahan perut ular tersebut, Satriawan, menjelaskan bahwa Akbar pergi ke kebun kelapa sawit miliknya sejak Minggu, 26 Maret 2017 pukul 09.00 Wita. Namun ia tak kunjung pulang hingga keesokan harinya.

Warga pun akhirnya memutuskan untuk mencari Akbar. Menurut Satriawan, sekitar pukul 22.00 malam warga menemukan ular piton yang terlihat kekenyangan setelah menelan benda besar, sehingga sulit bergerak.

Warga curiga Akbar, yang sejak sehari sebelumnya hilang, ditelan oleh ular piton tersebut. Pasalnya, kelapa sawit yang habis dipetik ditemukan berserakan di sekitar lokasi penemuan ular tersebut.

"Kemungkinan ular tersebut menyerang Akbar dari belakang," lanjutnya singkat.

Akhirnya warga sepakat untuk membelah perut ular tersebut dengan menggunakan peralatan seadanya. Video berdurasi 5 menit 43 detik yang menampilkan detik-detik evakuasi korban langsung viral di media sosial.

Tak hanya di Indonesia, kabar ditemukannya Akbar ternyata juga menjadi sorotan media asing.

Korban ditelan ular piton berukuran besar itu saat sedang berada di area kebun kelapa sawit. (Liputan6.com/Eka Hakim).

BBC mengulas ditemukannya jasad di dalam ular piton itu dengan artikel berjudul "Indonesian man's body found inside python - police". Dalam artikelnya, dilaporkan bahwa piton jarang membunuh dan memakan manusia, meski terdapat beberapa laporan bahwa hewan melata itu memangsa anak-anak.

Media asal Inggris itu juga mengutip penjelasan ahli dari Universitas Brawijaya, Nia Kurniawan, bahwa ular piton dengan ukuran tersebut berburu mangsa besar, seperti babi atau anjing liar.

Meski biasanya piton menghindari pemukiman warga, mereka melihat ladang sawit sebagai tempat berburu, karena wilayah itu menarik hewan seperti babi, primata, dan anjing.

Dengan judul "Villagers cut open seven-metre python to find their dead friend inside", media lain asal Inggris Metro, menyoroti detik-detik dikeluarkannya jasad Akbar dari perut piton.

Sementara itu International Business Times Australia, mengulas kronologi hilangnya akbar hingga jasadnya ditemukan dalam artikel berjudul "Lifeless farmer found inside a python’s body".

Media Singapura The Straits Times, turut mengabarkan kesaksian sekretaris desa atas kejadian tersebut dengan judul "Missing man found dead in belly of 7m-long python in Indonesia: Report".

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bayi Mengunyah Ular

Sebagian dari kita mungkin beberapa kali mendengar soal manusia yang menjadi santapan ular. Namun apa yang sempat terjadi di Israel pada 2012 justru berkebalikan.

Seorang bocah berusia 13 bulan terpergok sedang mengunyah kepala ular yang memiliki panjang sekitar 30 sentimeter.

Tak mengherankan jika orang-orang sulit percaya dengan hal tersebut. Pasalnya, bocah bernama Imad Aleeyan itu baru punya gigi susu yang baru tumbuh enam buah.

Ibu Imad, Ghadir Aleeyan, langsung berteriak dan mengagetkan para tetangga ketika melihat ada ular di dalam mulut anaknya.

"Waktu itu saya sedang membuat susu, saat menoleh ke dia, saya melihat ada ular di mulutnya," kata Ghadir seperti dimuat The Telegraph. "Saya lalu berteriak, tak percaya apa yang kulihat."

Mendengar teriakan tersebut, para tetangga pun langsung berlarian menghampiri kediaman Ghadir. Mereka lalu membunuh binatang itu, yang saat dikeluarkan dari mulut si bocah, masih bernyawa.

"Kami bergegas masuk ke rumah, dan menemukan bayi dengan ular di mulutnya, sedang dikunyah. Adegan yang menakutkan, mengerikan," ujar tante Imad, Yasmin Shahin. Ia menambahkan, kepala ular yang berada dalam mulut keponakannya nyaris hancur.

Para orang dewasa langsung memeriksa Imad karena dikhawatirkan mengalami gigitan. 

Namun dokter Rumah Sakit Rambam di Halifa mengkonfirmasi bahwa bocah tersebut dalam kondisi baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini