Sukses

29-3-1982: Kombinasi Gempa dan Letusan Gunung Renggut 2.000 Nyawa

Warga di sekitar El Chichon tak menduga, di balik tanah yang subur bahaya letusan gunung api mengintai.

Liputan6.com, Mexico City - Pada 29 Maret 1982, kombinasi gempa bumi dan letusan gunung berapi El Chichon di Meksiko selatan mengubah sebuah bukit menjadi kawah, membunuh ribuan orang, dan menghancurkan lahan pertanian. Erupsi, berlangsung selama satu pekan, mengejutkan warga yang tidak siap menghadapi musibah besar.

El Chichon, juga dikenal dengan nama Chichonal merupakan bagian dari zona geologi yang dikenal sebagai busur Chiapanecan Volcanic. Gunung berapi aktif itu adalah kompleks kubah dengan sebuah cincin tuf, terbuat dari material vulkanik yang terlontar, berlokasi di antara sabuk vulkanik Trans-Meksiko dan busur vulkanik Amerika Tengah.

Bagi sebagian besar warga yang tinggal dalam bayang-bayang El Chichon, gunung dengan ketinggian 4.500 kaki ini jauh dari bahaya.

Letusan terakhirnya 130 tahun lalu -- sebelum 1982 -- pun kerusakan yang ditimbulkan minor sehingga kebanyakan mereka mengabaikan potensi kehancuran dan hanya menikmati tanah subur yang tersedia.

Pada akhir 1981, dua ahli geologi datang ke kawasan El Chichon. Mereka tertarik dengan sumber air panas dan uap yang mengepul di dekat gunung berapi.

Setelah keduanya melakukan penyelidikan, terungkap bahwa fenomena tersebut merupakan penanda terjadinya peningkatan aktivitas seismik dan kemungkinan akan terjadi letusan besar. Sayang, temuan mereka diabaikan.

Perhatian warga sekitar juga luput, kala gempa bumi mengguncang pada malam tanggal 28 Maret. Namun keesokan harinya, pukul 5.15, tak seorang pun melewatkan fenomena ketika gempa berpadu erupsi memicu terjadinya letusan besar. Abu beterbangan hingga 60.000 kaki di udara.

Sekitar 150 orang dikabarkan tewas pada awalnya, saat atap rumah mereka runtuh setelah dihujani puing-puing vulkanik. Dua hari kemudian, abu letusan gunung jatuh di Austin, Texas.

Seperti dilansir situs History, sekitar 2.000 orang tewas akibat letusan El Chichon. Nyawa mereka melayang setelah terpapar aliran piroklastik, campuran partikel panas dan gas yang mudah menguap.

El Chichon kehilangan seluruh bagian atasnya. Yang tersisa, hanya sebuah kawah besar dengan kedalaman 1.000 kaki, dan ketinggian 700 kaki. Kawah ini lebih pendek dibanding bukit-bukit di sekitarnya.

Dua letusan yang lebih hebat terjadi pada tanggal 3 dan 4 April. Fenomena ini menyebabkan sembilan desa hancur dan lebih dari 100 mil persegi lahan pertanian tidak dapat digunakan selama bertahun-tahun.

Secara keseluruhan, energi yang dilepaskan oleh El Chichon, serupa dengan letusan Gunung St. Helens di Washington pada tahun 1980, yaitu setara dengan 24 megaton TNT.

Dalam peristiwa berbeda, tepatnya tanggal 29 Maret 2004, sejumlah negara seperti Bulgaria, Estonia, Latvia, Lithuania, Romania, Slovakia, dan Slovenia bergabung dengan NATO sebagai anggota penuh.

Sementara itu, pada 29 Maret 2010, bom bunuh diri mengguncang Moskow, Rusia. Pelakunya adalah dua wanita yang menjalankan aksi mereka di jam sibuk pagi hari di dua stasiun Metro Moskow.

Serangan pertama terjadi di stasiun Lubyanka. Sementara serangan kedua terjadi di stasiun Park Kultury, sekitar 40 menit setelah serangan pertama. Setidaknya 38 orang tewas akibat teror ini.

Otoritas Rusia menyebut, peristiwa itu sebagai serangan teroris paling mematikan dan canggih di ibu kota negara itu dalam enam tahun terakhir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini