Sukses

Seorang Perempuan Jadi Korban Serangan Teror di Inggris

Sebelum menikam seorang polisi, terduga pelaku dikabarkan menabrak sejumlah pejalan kaki di Jembatan Westminster, London, Inggris.

Liputan6.com, London - Insiden penyerangan beruntun di London, Inggris merenggut korban jiwa. Seorang perempuan tewas di Jembatan Westminster, yang terletak di dekat tujuan wisata Big Ben.

Penyerang menabrak sejumlah pejalan kaki saat ia mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi melintasi jembatan, sebelum akhirnya menabrak pagar.

Seperti dikutip dari BBC, Kamis (23/3/2017), perempuan yang tewas tersebut meninggal dunia di lokasi kejadian.

Sementara itu, seorang polisi juga menjadi korban penikaman di Gedung Parlemen Inggris atau Houses of Parliament. Penyerang, yang diduga orang yang sama, tewas ditembak aparat.

Polisi memperlakukan insiden tersebut sebagai serangan teror.

Seorang dokter dari Rumah Sakit St Thomas, mengatakan sejumlah orang mengalami luka-luka menyusul rentetan kejadian tersebut. Beberapa mengalami cedera parah.

Colleen Anderson, nama dokter itu, mengaku merawat seorang anggota polisi berusia 30-an tahun yang mengalami cedera pada kepala. Pasien kemudian dibawa ke King's College Hospital.

"Sejumlah orang yang cedera di jembatan mengalami luka kecil, lainnya parah," kata dia.

Sejumlah anggota parlemen mengaku mendengar tiga atau empat suara tembakan. Sementara, para staf diperintahkan tetap berada di dalam gedung.

Insiden penembakan terjadi di kompleks parlemen Inggris (AP)

Editor politik Press Association, Andrew Woodcock mengaku menyaksikan apa yang terjadi dari jendela kantornya yang menghadap New Palace Yard.

"Aku mendengar teriakan dan jeritan dari luar, lalu mencari tahu apa yang sedang terjadi," kata dia.

"Aku melihat sekelompok orang, mungkin 40 atau 50 orang yang berlari dari Bridge Street ke Parliament Square. Mereka seakan melarikan diri dari sesuatu."

Woodcock menambahkan, saat orang-orang tersebut tiba di Carriage Gates, di mana petugas polisi ditempatkan untuk mengamankan akses masuk, seorang pria tiba-tiba muncul dari kerumunan.

"Ia terlihat memegang pisau dapur panjang," kata dia. "Aku mendengar suara seperti tembakan -- kurasa tiga letusan -- dan kemudian yang kulihat adalah dua orang tergeletak di tanah, lainnya bergegas mendekat untuk menolong."

Sang editor menambahkan, polisi bersenjata bergegas menuju ke lokasi kejadian. "Aku mendengar mereka berteriak agar orang-orang menyingkir.

Sebelumnya, ketika huru hara terjadi, Perdana Menteri Theresa May terlihat cepat-cepat dievakuasi ke mobil Jaguar berwarna perak saat bunyi diduga letusan senjata terdengar.

Sumber di kantor perdana menteri Downing Street mengatakan, PM Theresa May dalam kondisi 'oke'.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.