Sukses

Keluarga Serahkan Nasib Jasad Kim Jong-nam ke Pemerintah Malaysia

Pihak keluarga telah memberikan persetujuan kepada pemerintah Malaysia untuk mengurus jenazah Kim Jong-nam.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Keluarga Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara yang tewas di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari telah memberikan persetujuan kepada Malaysia untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dengan jasad pria itu.

Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, polisi telah mengonfirmasi identitas Jong-nam melalui uji DNA anaknya, Kim Han-sol. Media lokal melaporkan, sampel DNA diperoleh di luar negeri sebelum akhirnya dibawa ke Kuala Lumpur.

Di hari pembunuhannya, Jong-nam membawa paspor diplomatik dan nama yang tertera di sana adalah Kim Chol. Ia tewas setelah diserang dua wanita yang menyeka wajahnya dengan racun VX. Putra sulung Kim Jong-il itu meregang nyawa dalam waktu 20 menit.

Seperti dikutip dari Associated Press, Kamis, (16/3/2017) Wakil Kepala Kepolisian Malaysia Noor Rashid Ibrahim mengatakan, keluarga Jong-nam akan membiarkan pemerintah Negeri Jiran memutuskan apa yang akan dilakukan dengan jenazah Jong-nam.

"Mereka menyerahkan kepada pemerintah kami untuk mengurusnya (jasad)...ya, mereka telah memberikan persetujuannya," terang Noor Rashid.

Ditambahkan oleh Noor Rashid, keputusan apapun yang diambil kelak akan didiskusikan dengan Korea Utara meski hubungan kedua negara saat ini tengah diwarnai ketegangan dipicu pembunuhan Jong-nam.

Hubungan Malaysia-Korut mencapai titik terendah sejak peristiwa itu. Masing-masing pihak mengusir duta besar satu sama lain.

Korut bahkan mengambil langkah ekstrem yakni melarang warga Malaysia meninggalkan negara itu sampai "penyelesaian yang adil" tercapai atas kasus ini. Hal serupa lantas diikuti oleh Negeri Jiran.

Tidak hanya itu, kedua negara juga telah membatalkan perjalanan bebas visa bagi masing-masing warga negara.

Noor Rashid menolak untuk mengomentari apakah dua perempuan yang menyerang Jong-nam telah dibekali komponen berbeda sehingga membentuk VX, namun ia menekankan bahwa aksi kedua wanita itu adalah "pekerjaan profesional".

Sementara itu, Kepala Kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar secara terpisah mengatakan, empat tersangka warga Korut yang meninggalkan Malaysia di hari yang sama saat pembunuhan Jong-nam terjadi telah dimasukkan dalam daftar "red notice" Interpol.

Pihak kepolisian Malaysia meyakini dua dari tiga tersangka warga Korut lainnya termasuk di antaranya seorang diplomat dan staf maskapai Air Koryo masih berada di Kedubes Korut di Kuala Lumpur.

Di Beijing, seorang diplomat Korut menuding bahwa pembunuhan Jong-nam merupakan konspirasi politik yang direkayasa oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Pak Myong-ho, kuasa usaha di Kedubes Korut di Beijing mengatakan, kematian Jong-nam adalah plot AS dan Korsel yang sangat tercela dan berbahaya dan bertujuan untuk menjelekkan citra Korut serta menumbangkan rezim Jong-un.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.