Sukses

Washington Post: Media Boleh Berubah, Tapi Kebenaran Itu Harus

Bentuk media bisa berubah seturut perubahan teknologi, tapi ada sejumlah hal mendasar pemberitaan yang tetap berlaku hingga klni.

Liputan6.com, Madrid - Peran media selama masa kampanye Presiden Donald Trump tidak bisa diremehkan. Bahkan, Presiden Amerika Serikat itu melontarkan tudingan keras kepada media.

Memasuki zaman digital, dunia pemberitaan memang mengalami sejumlah perubahan. Tapi, seperti dikutip dari laman El Pais pada Senin (30/1/2017), ada sejumlah hal yang tidak berubah terkait mutu pemberitaan dan kebenaran.

Menurut Baron, kenyataan hidup dalam zaman digital merupakan keniscayaan, katanya, "Semua orang punya telepon pintar dan hadir di media sosial. Jadi kita hidup dalam lingkungan yang bergerak (mobile) dan sosial."

Ia meramalkan bahwa media cetak tidak akan ada lagi dan menjadi semakin tersingkir, mungkin dalam 5 atau 10 tahun ke depan.

Sekitar 10 tahun lalu, seseorang dalam posisi Baron meluangkan 100 persen waktu untuk edisi cetak. Tapi, sekarang ini, "Saya meluangkan 90 persen waktu saya untuk edisi digital dan 10 persen untuk edisi cetak."

Tanpa media sosial pun, berita palsu ada di mana-mana, tapi, Baron berpendapat bahwa sekarang ini memang ada situs-situs web yang termovitasi secara ideologis untuk keperluan menebarkan berita yang jelas palsu demi agenda ideologis.

"Facebook sedang berada di bawah tekanan untuk menangani hal itu. Mereka baru saja mengumumkan prakarsa baru untuk itu. Google memiliki proyek kepercayaan bekerja sama dengan harian seperti kami untuk memperbaiki kredibilitas informasi dalam Google, Google News, dan hasil pencariannya."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perubahan Media, Cetak Menjadi Digital

Sekitar 3 tahun lalu, Amazon, situs belanja daring, membeli Washington Post. Bagi Baron, hubungannya dengan CEO Jeff Bezos baik-baik saja, katanya, "Ia sangat mendukung apa yang kami lakukan di ruang berita. Bagi saya, sungguh suatu kehormatan bahwa ia mempercayakan sumber daya sebesar itu."

"Kami telah sangat berhasil. Kami telah mencoba banyak hal. Kami telah mencoba dalam berbagai hal dan cara yang mendapat dukungannya, dan sudah ada hasilnya. Tahun lalu, kami meraih tahun keuntungan setelah beberapa lamanya."

Secara umum, keuntungan berasal dari penghasilan (revenue) digital, baik dalam bentuk iklan maupun langganan.

Namun demikian, dengan segala kemajuan itu, Baron menyimpan kekhawatiran terkait zaman digital, katanya, "Kami harus melaporkan hanya dalam hitungan detik. Kami menerbitkan alert dan membandingkan dengan pesaing tentang siapa yang melihatnya duluan."

"Apakah ada 1 menit sebelum yang lain melakukannya? Tentu saja kami kemudian harus menuliskan cerita mengikuti alert berita tersebut. Jika jadi yang pertama, bisa meraup trafik yang banyak."

"Jadi memang ada tekanan besar untuk bergerak cepat dan hal itu bisa berdampak kepada mutu. Saya prihatin dengan hal itu. Dan waktu untuk edit juga jauh lebih sedikit dibanding di masa lalu."

"Saya tidak yakin kami bisa melakukan banyak hal tentang itu. Hal itu perlu kami waspadai. Kami tidak mau menerbitkan suatu cerita sebelum kami mengetahhui faktanya bahwa hal itu benar adanya."

"Kami membuat kesalahan, semua orang membuat kesalahan dalam setiap profesi, tapi kami mencoba berhati-hati."

Ilustrasi Media Sosial

Sementara itu, menjawab pertanyaan lain tentang kaum muda yang ingin menjadi jurnalis di masa kini, Baron menyampaikan sejumlah pandangannya.

Menurutnya, banyak kesempatan tersedia bagi para jurnalis muda, walaupun banyak yang ingin terjun ke profesi itu, namun khawatir dengan ketersediaan pekerjaan.

Menurut Baron, media adalah lapangan kerja yang berkembang, jika dipandang secara luas.

"Orang harus belajar berbagai ketrampilan baru. Mereka harus belajar perangkat baru yang kami punya, baik video, audio, dan cara menulis dalam gaya baru."

Media ini, dunia maya, memang berbeda, sebagaimana radio berbeda dari media cetak dan televisi berbeda dari radio dan media cetak. Web lebih kasual dan lebih melibatkan perbincangan.

"Kita menggunakan semua perangkat yang kita miliki sekarang untuk menuturkan cerita kita dan mengkombinasikannya dalam proses menuturkan sebuah cerita."

Tapi ada yang tidak bisa ditinggalkan sejak dulu, katanya. "Para jurnalis muda perlu mengetahui sejumlah hal lama, yaitu bahwa mereka perlu tegas untuk melakukan proses verifikasi, kepada kebenaran, untuk meminta tanggungjawab individu-individu dan lembaga-lembaga besar."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini