Sukses

Pembajak Ancam Ledakkan Pesawat Libya yang Angkut 118 Orang

Akibat pembajakan pesawat itu, penerbangan di Malta dialihkan ke Bandara Catania Fontanarossa di Italia.

Liputan6.com, Malta - Insiden pembajakan pesawat Libya telah dikonfirmasi oleh pihak berwenang. Sebanyak 118 orang berada dalam penerbangan domestik yang dipaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Malta.

Menurut laporan awal, Airbus A320 milik Afriqiyah Airways yang sedang terbang di wilayah udara Libya kemudian dialihkan. 

Ada dua pembajak yang terlibat dalam insiden tersebut. Mereka mengancam akan meledakkan pesawat.

Pesawat Afriqiyah Airways itu melayani rute dari Sabha, sebuah kota di barat daya Libya, ke ibu kota, Tripoli.

"Pasukan keamanan sudah dikerahkan di bandara," ujar Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat seperti dikutip dari BBC, Jumat (23/12/2016).

"Pembajak belum membuat tuntutan. Permintaan belum dibuat ini adalah masalah. Kami tidak tahu apa permintaan mereka saat ini," ujar wakil wali kota Lija di Malta, Madga Magri Naudi.

Darrin Zammit Lupi, fotografer kantor berita Reuters yang berbasis di Malta, mengatakan kepada BBC ia melihat sejumlah tentara dan kendaraan pasukan khusus di lokasi kejadian.

Magri Naudi mengatakan paramedis dan tentara tengah memperkirakan langkah selanjutnya terkait kondisi tersebut.

"Sebuah pertemuan dengan komite khusus tengah berlangsung untuk mengatasi situasi," tambah Naudi.

Akibat insiden itu, menurut website bandara, beberapa penerbangan telah dialihkan ke Bandara Catania Fontanarossa di Italia. Sedangkan Bandara Internasional Malta ditutup untuk sementara waktu.

Pihak lapangan udara juga mengatakan tim darurat telah disiagakan.

Sebelumnya, PM Muscat mengabarkan bahwa diduga pesawat yang mendarat darurat di Malta mengalami potensi pembajakan.

"Ada situasi berpotensi pembajakan pesawat dari penerbangan internal Libya yang dialihkan ke Malta. Pihak keamanan dan operasi darurat tengah dilakukan," tulis Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat melalui akun Twitter pribadinya dilansir dari CNN.

Dalam tweet lainnya dia mengatakan bahwa pesawat itu membawa 111 penumpang, termasuk satu bayi. Tujuh lainnya adalah awak kapal.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.