Sukses

Banjir dari Danau Glasial Ancam Kehidupan Manusia di Everest

Banyak danau cepat terisi karena pencairan yang cepat dari gletser akibat meningkatnya suhu global.

Liputan6.com, Nepal - Banjir dari Danau Imja --danau glasial-- mengintai pemukiman di hilir dekat Gunung Everest. Jalur pendakian dan jembatan juga diperkirakan akan terkena dampaknya.

Guna mengurangi bahaya akibat banjir dari danau glasial yang berada di ketinggian hampir 5.000 m (16,400 feet), maka pemerintah Nepal mengambil langkah untuk mengeringkan air di dalamnya sedikit demi sedikit. Upaya tersebut dilakukan sejak 6 bulan lalu. 

Proses tersebut berjalan lancar, tentara Nepal mengatakan telah selesai menguras danau glasial yang berbahaya di dekat Gunung Everest. Pengeringan air dilakukan hingga ke tingkat aman.

"Danau yang semula sedalam 149 m kini memiliki tingkat air yang sudah turun 3,4 meter setelah beberapa bulan tim bekerja keras," kata para pejabat seperti dikutip dari BBC, Senin (31/10/2016).

Imja adalah salah satu dari ribuan danau glasial di Himalaya.

Banyak danau cepat penuh bahkan meluap karena pencairan gletser akibat meningkatnya suhu global. Gempa tahun lalu di Nepal juga dikhawatirkan telah membuat tak stabil kondisi Danau Imja.

Militer mengatakan proyek untuk membuat ketinggian air dalam batas aman adalah proyek drainase tertinggi dari jenisnya. Mengerahkan personel gabungan antara tentara dan Sherpa selama enam bulan, untuk membangun outlet yang digunakan untuk mengalirkan air secara bertahap.

Setelah outlet dibangun, hampir 4 meter kubik air dialirkan ke luar. Proses itu memakan waktu dua bulan.

Top Khatri, manajer proyek yang bekerja sama dengan Departemen Hidrologi dan Meteorologi Nepal mengatakan kepada BBC, proses tersebut nantinya juga akan diterapkan pada danau lain.

"Ini adalah proyek percontohan yang kami selesaikan tanpa insiden kemalangan, dan sekarang model ini akan direplikasi untuk mengurangi risiko di danau glasial lain juga," kata Khatri.

Proyek ini juga menantang karena medannya bersalju tebal. Selain itu ada potensi bahaya bekerja di ketinggian.

Para pejabat mengungkapkan bahwa tim hanya bisa bekerja dengan aman selama beberapa jam setiap hari.

"Kami mengalami stress dan kelelahan karena dalam tingkat beragam, kami bekerja pada medan yang tinggi dan lokasi yang ekstrem," kata Letnan Kolonel Bharat Shrestha, yang memimpin tim militer, kepada BBC dari wilayah Everest.

"Pada awalnya, beberapa orang harus diungsikan karena mereka menderita sakit akibat tak biasa bekerja di daerah tinggi, tetapi secara bertahap kita semua beradaptasi dengan tempat ini."

Dana US$ 3 juta

Pengeringan danau adalah bagian dari proyek PBB untuk membantu Nepal terkait dampak perubahan iklim. PBB menyediakan dana hampir US$ 3 juta untuk menurunkan kadar air danau glasial.

Selain itu, sistem peringatan dini juga telah dipasang untuk masyarakat hilir.

Namun banyak Sherpa lokal merasa terlalu banyak perhatian telah diberikan kepada Imja. Laporan media membuat panik penduduk setempat, sedangkan risiko serupa dari danau glasial lain diabaikan oleh pejabat.

"Kita hidup dalam ketakutan bahwa kemungkinan akan secara tiba-tiba dibanjiri air dari danau glasial lain yang berpotensi membahayakan, tetapi belum menerima perhatian," kata Nimji Sherpa, pemimpin di Desa Thamo.

Insiden danau glasial meluap di Nepal telah tercatat lebih dari 20 kali sejak awal 1960-an. Tiga insiden terjadi di dan sekitar wilayah Everest.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini