Sukses

Jika Perang Dunia III Pecah, Berlindunglah di 5 Negara Ini

Konflik di Suriah, uji coba nuklir di Korut, peremajaan nuklir AS dan Rusia mengundang kecurigaan Perang Dunia III bakal terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa bulan lalu, untuk pertama kali sejak era Perang Dingin, pemerintah Jerman menganjurkan warganya untuk menimbun perbekalan makanan dan air minum yang akan digunakan dalam kondisi darurat.

Anjuran tersebut masuk dalam konsep pertahanan sipil terbaru yang diberlakukan di Jerman.

Warga diminta menyimpan makanan yang bisa digunakan setidaknya dalam waktu 10 hari. Sejumlah orang menilai anjuran untuk menumpuk perbekalan mengingatkan pada era Perang Dunia II dan kemudian Perang Dingin.

Kala itu, sekitar 2.000 bunker dan perlindungan dibangun di Jerman Barat.

Belum lama ini, horor suasana, baik Perang Dunia II maupun Perang Dingin, kembali membayangi. Situasi di Suriah, Irak, juga Semenanjung Korea, memicu dugaan perang dalam skala global bisa jadi terjadi.

Turki bahkan memprediksi bahwa perebutan Kota Mosul dari ISIS dan jika berlanjut sampai Suriah, berpotensi jadi cikal bakal Perang Dunia III.

Sejumlah perkembangan dunia juga mengarah ke kondisi mengkhawatirkan. Di antaranya panggilan pulang Presiden Rusia Vladimir Putin kepada warganya di seluruh dunia, juga peremajaan persenjataan nuklir AS demi mengimbangi kekuatan Rusia yang baru saja menguji coba rudal nuklir awal pekan lalu lalu.

Isu potensi Perang Dunia III memang subjek mengerikan. Namun, jika memang perang terjadi, masih ada peluang peluang untuk selamat. Seperti membangun bunker hingga pergi ke negara yang memiliki potensi konflik relatif sedikit.

Berikut ada lima negara paling aman untuk menghindari Perang Dunia III. Liputan6.com mengutip dari tricountrysenty pada Jumat (21/10/2016).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Selandia Baru

Selandia Baru tawarkan keindahan alam dan petualangan (Liputan6/Adanti Pradipta)

Selandia Baru mungkin adalah negara paling terisolasi, tapi juga salah satu yang paling maju di dunia.

Negara itu tak pernah berbagi perbatasan dan terletak relatif jauh dari negara-negara lain. Tak hanya itu, Kiwi--sebutan lain Selandia Baru--tidak memiliki musuh.

Negara itu memiliki demokrasi yang cukup aman dan lanskap yang luas. Selain itu, Selandia Baru adalah negara nomor satu di Global Peace Index pada 2009.

Ia merupakan 10 negara terbaik jika ingin kabur dari konflik.

Ditambah, Selandia Baru memiliki pembangkit tenaga hidro yang cukup besar. Tak tergantung dengan bahan bakar fosil.

3 dari 6 halaman

2. Kepulauan Fiji

Pulau di Fiji ini bernama Mavuva yang memiliki bentuk seperti penis pria. (sumber. Lostateminor.com)

Negaa kedua yang dinilai tepat untuk selamat dari Perang Dunia III adalah Kepulauan Fiji.

Ia tak memiliki perbatasan dengan negara lain. Teritorial Fiji juga dinilai tidak cukup berharga untuk dicaplok oleh negara lain.

 

4 dari 6 halaman

3. Irlandia

 

Biara St Patricks di Irlandia. (Kenneth Allens/Wikicommons)

Irlandia diprediksi cukup netral jika Perang Dunia III terjadi. Negara itu memiliki intensitas rendah untuk mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

Hal itu disebabkan oleh kebijakan militernya yang netral.

 

5 dari 6 halaman

4. Swiss

Swiss.(Foto: worldatlas.com)

Swiss memiliki sejarah panjang netralitas. Lokasi negara ini juga sangat strategis karena dikelilingi oleh pegunungan es yang tinggi, meski berbagi perbatasan dengan negara lain.

Selain itu, negara itu juga "terselamatkan' dengan perbatasannya bersama Austria di mana negeri "Sound of Music" itu mengaku relatif netral.

 

6 dari 6 halaman

5. Kosta Rika

 

Balkon menghadap hutan dan gunung (sumber. brightside.me)

Kosta Rika memiliki demokrasi yang stabil. Tak hanya itu, mereka tidak lagi memiliki militer semenjak 1 Desember 1948. 

Sementara, polisi nasional Kosta Rika mempunyai kebijakan netral. Rangking Kosta Rika di Global Peace Index, Happy Planet Index, dan Life Satisfaction Index berada di 10 besar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.