Sukses

Orang Ketiga di Antara Calon Presiden AS Trump-Hillary

Pencalonan independen McMullin pertama kali dilaporkan oleh BuzzFeed dan MSNBC Morning Joe.

Liputan6.com, Washington DC - Evan McMullin, seorang mantan agen CIA yang kurang dikenal publik tiba-tiba saja muncul sebagai pihak ketiga dalam pemilihan presiden atau pilpres AS. Ia menyatakan bahwa dirinya merupakan alternatif konservatif bagi para pemilih selain Donald Trump dari partai Republik.

Pencalonan independen McMullin pertama kali dilaporkan oleh BuzzFeed dan MSNBC Morning Joe. Ia merupakan faksi Partai Republik yang enggan merangkul Trump sebagai calon presiden dari partai tersebut.

McMullin, yang sampai saat ini bekerja sebagai kepala direktur kebijakan House Republican Conference, mengatakan kepada ABC News masih ada waktu untuk melakukan kampanye di negara yang tak mendukung Trump.

"Dalam satu tahun di mana Amerika telah kehilangan kepercayaan pada calon dari kedua partai besar, saatnya untuk generasi kepemimpinan baru yang muncul," kata McMullin dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (9/8/2016).

"Tidak pernah ada kata terlalu terlambat untuk melakukan hal yang benar, dan Amerika layak mendapat yang jauh lebih baik daripada tawaran dari Donald Trump atau Hillary Clinton."

"Saya dengan rendah hati, menawarkan diri sebagai pemimpin yang dapat memberikan jutaan orang Amerika yang tidak puas, dengan pilihan konservatif untuk presiden."

Pencalonan McMullin ini didorong oleh pendukung dari gerakan "Never Trump", yang terbentuk sebelum mantan bintang reality TV dinominasikan Partai Republik. Kelompok tersebut hingga kini terus mencari calon alternatif selain taipan properti itu.

Better for America, kelompok yang dibentuk oleh para pendukung Never Trump, menunjukkan bahwa beberapa Republikan berpengaruh akan keluar mendukung McMullin.

McMullin diperkirakan akan mengajukan dokumen resmi pencalonannya pada Senin sore. Meski bisa mendulang suara dari 'zona merah' Donald Trump, tapi ia tetap akan menghadapi rintangan pada pemungutan suara di negara-negara lain di mana batas waktu telah berlalu.

Sosok McMullin kurang dikenal bahkan di antara Partai Republik di Washington. Dia menjadi kritikus vokal dari Trump di Twitter, hampir tidak ada anggota gerakan "Never Trump" yang tak mengenalinya.

Pernyataan berbeda disampaikan oleh Nate Hodson, juru bicara House GOP. Ia mengatakan McMullin tidak lagi bekerja sebagai kepala direktur kebijakan.

"The House Republican Conference tak tahu menahu tentang niat McMullin," kata Hodson dalam sebuah pernyataan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.