Sukses

Top 3: Benang Merah Bom Istanbul, Arab Saudi, dan Solo

Serentetan ledakan bom terjadi di sejumlah negara, termasuk Turki, Arab Saudi, dan Indonesia. Apa latar belakangnya?

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang berakhirnya bulan Ramadan, dunia dikejutkan dengan serentetan ledakan di beberapa negara, termasuk Turki, Arab Saudi, dan Indonesia. Selain menimbulkan korban jiwa dan kerugian material, rentetan ledakan itu mengusik rasa tenteram. Siapa di balik semua ini? 

Walaupun ISIS sesumbar sebagai pelaku sebagian besar aksi-aksi keji tersebut, para pembaca paling tertarik membaca ulasan lanjutan menanggapi pengakuan sepihak tersebut. Apalagi ISIS dilaporkan telah sangat terpukul dan terjerumus dalam kebangkrutan.

Selain hal-hal yang memberatkan pikiran, pembaca Liputan6.com kanal Global edisi Rabu (6/7/2016)  malam, juga tidak lupa sejenak mengasah otak melalui teka-teki sederhana menggunakan 8 tusuk gigi. Pembaca ditantang untuk menghasilkan 3 bujur sangkar dari bentuk sebelumnya yang terdiri dari 4 bujur sangkar. Ternyata gampang, tapi susah. Atau sebaliknya, susah tapi gampang.

Terakhir, pengibaran bendera nasional Indonesia di suatu ikon terkenal Toronto, Kanada paling menarik pembaca Setelah berpuluh tahun, akhirnya warga Indonesia di Kanada dan tanah air dapat berbangga melihat berkibarnya Sang Saka Merah Putih.

Berikut Top 3 Global selengkapnya: 

 


1. Bom 'Ramadan' dari Istanbul, Madinah hingga Solo, Ada Apa?

Bom Arab Saudi, Turki dan Indonesia

"Aku mendengar tiga kali ledakan. Seakan menyadari bahwa sesuatu telah terjadi dan masuk ke dalam gedung terminal untuk mencariku. Bom tersebut meledak sesaat setelah ia masuk," tutur ibu Serkan Turk, salah satu korban ledakan bom di Bandara Ataturk pada Selasa malam, 28 Juni kepada BBC.

Sebanyak 45 nyawa melayang dan lebih dari 200 orang tewas. Serangan bom bunuh diri yang terjadi di Bandara Ataturk bukanlah aksi teror pertama yang melanda negara itu.

Pada awal Juni lalu, sebuah bom mobil meledak di Istanbul dan menewaskan 11 orang.

Kendati belum ada yang mengklaim dalang serangan itu, pemerintah Turki meyakini pelakunya adalah ISIS. Mereka sejauh ini sudah menangkap 13 tersangka.

Media Turki mengidentifikasi orang yang mengatur serangan sebagai Akhmed Chatayev, pemimpin Chechnya dari jaringan ISIS di Istanbul. Ia dilaporkan mengatur akomodasi untuk para pengebom.

Selanjutnya... 


2. Teka-teki Pindahkan Tusuk Gigi dalam 3 Langkah, Bisa?

Tantangannya adalah supaya menciptakan 3 bujur sangkar kecil hanya dengan memindahkan 3 tusuk gigi. (Sumber Brian Huang/Quora via Daily Mail)

Lagi-lagi teka-teki. Setelah bermain dengan warna beberapa minggu lalu, kali ini para pembaca ditantang untuk melakukan permainan sederhana dengan sejumlah tusuk gigi.

Dikutip dari Daily Mail pada Selasa 5 Juli 2016, teka-teki itu memberi tantangan ketika seseorang diminta mengubah susunan tusuk gigi dalam 3 langkah.

Pada awalnya ada 8 batang tusuk gigi disusun menjadi bentuk empat bujur sangkat kecil yang terangkum dalam satu bujur sangkar besar.

Tantangannya adalah supaya menciptakan 3 bujur sangkar kecil hanya dengan memindahkan 3 tusuk gigi.

Walau tampak mudah, tidak semua orang langsung menemukan jawabannya, terutama karena ada sejumlah syarat tertentu seperti disebutkan oleh pengunggah ke Quora bernama Brian Huang.

Selanjutnya...


3. Kali Pertama, Merah Putih Berkibar di Bridge of Nations Kanada

Pengibaran Bendera Indonesia di Bridge of Nations, Sudbury, Kanada, untuk kali pertama (KJRI Toronto)

Tanggal 30 Juni 2016 adalah hari yang bersejarah bagi John Widjanarko dan belasan WNI serta diaspora Indonesia di Sudbury, Kanada. Pasalnya, mereka menyaksikan pengibaran bendera Merah Putih untuk kali pertama di salah satu ikon kota yang mereka tinggali.

John Widjanarko, atau akrab disapa John, merupakan dokter bedah asal Indonesia yang telah bermukim di Sudbury lebih dari 33 tahun.

Ia bersama dengan Acting Konsul Jenderal RI di Toronto, Nancy Kusbayanti, dan anggota komunitas Indonesia bersama-sama menyanyikan Indonesia Raya untuk mengiringi pengibaran bendera di tepi jembatan Bridge of Nations. Demikian dilansir Liputan6.com pada Senin 4 Juli 2016 dari pernyataan media Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Toronto.

Selanjutnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini