Sukses

Identitas 22 Korban Tewas Penyanderaan di Kafe Bangladesh

Berikut ini identitas korban penyanderaan di sebuah kafe Bangladesh, yang sudah dipublikasikan.

Liputan6.com, Dhaka - Horor penyanderaan di Bangladesh, Kafe Holand Holey Artisan Bakery, sudah berakhir. Namun duka masih dirasakan oleh kerabat para korban -- 20 orang tewas.

Korban yang berasal dari berbagai kewarganegaraan sedang makan malam pada Jumat, 1 Juli 2016, ketika militan ISIS menyerang sebuah restoran elite di kawasan diplomat di Dhaka, Ibu Kota Bangladesh.

Pengunjung restoran tersebut sempat mengalami penyanderaan. Tak hanya itu, para pelaku serangan sempat melakukan baku tempat dengan polisi hingga aparat keamanan menyerbu ke gedung dan membunuh militan ISIS.

Identitas korban sudah dipublikasikan, seperti dilansir dari BBC, Senin (4/7/2016).

Sembilan orang dilaporkan berasal dari Italia. Kementerian Luar Negeri Italia menyebut mereka sebagai: Cristian Rossi; Marco Tondat; Nadia Benedetti; Adele Puglisi; Simona Monti; Claudia Maria D'Antona; Vincenzo D'Allestro; Maria Rivoli dan Claudio Cappelli.

Tujuh lainnya adalah warga Jepang, lima pria dan dua wanita. Empat yang sudah diidentifikai oleh pejabat dari Negeri Sakura itu adalah: Koyo Ogasawara, Makoto Okamura, Yuko Sakai dan Rui Shimodaira.

Empat korban dinyatakan dari Bangladesh. Media nasional mengidentifikasi sebagai Faraaz Ayaaz Hossai, seorang mahasiswa di Emory University di Amerika Serikat, dua lainnya adalah polisi warga negara AS, Abinta Kabir, juga seorang mahasiswa di Universitas Emory.

Satu India Tarishi Jain, 18, yang adalah seorang mahasiswa di University of California, Berkeley.

Horor penyanderaan di Bangladesh itu terjadi pada Jumat 1 Juli 2016 malam sekitar pukul 21.20 waktu setempat. Lokasi kafe Holey Artisan Bakery berada di zona diplomatik.

Sebanyak 13 sandera dinyatakan selamat dalam penyanderaan di kafe Bangladesh. Namun tak lama kemudian serangan yang diklaim oleh ISIS dilaporkan menewaskan 20 orang ditambaj 2 polisi.

"Sebanyak 20 warga sipil meninggal dunia. Kebanyakan mereka dihabisi secara brutal hingga tewas dengan senjata tajam," kata juru bicara militer Bangladesh, Brigjen Nayeem Ashfaq Chowdhury.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini