Sukses

6 Teroris Tewas, Penyanderaan di Kafe Bangladesh Berakhir

ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan teror dan penyanderaan di kafe Bangladesh.

Liputan6.com, Dhaka - Pasukan keamanan termasuk pasukan elite militer menyerbu sebuah restoran di Ibu Kota Bangladesh, di mana sekitar 20 orang disandera.

Drama penyanderaan yang diwarnai baku tembak dan lemparan bom terjadi sejak Jumat malam 1 Juli 2016 waktu setempat.

Operasi untuk membebaskan para sandera dimulai pada 07.40 waktu setempat, sekitar 10 jam setelah pengepungan dimulai. Suara tembakan berhenti sekitar 45 menit kemudian, 14 sandera dilaporkan telah diselamatkan.

Warga negara Italia dan Jepang dilaporkan berada di antara mereka yang disandera.

"Ketika pasukan keamanan mencoba untuk memasuki lokasi pada awal pengepungan, mereka dihujani peluru dan granat. Setidaknya enam militan tewas dalam operasi itu," ujar seorang petugas di tempat kejadian seperti dikutip dari Telegraph, Sabtu (2/7/2016).

Namun, Menteri Australia, Julie Bishop menyebut, korban tewas dari pihak penyandera berjumlah 5 orang.

Sebelumnya dilaporkan ada satu tersangka penyerang terluka, ditangkap dan dibawa ke rumah sakit.

"Operasi sudah selesai. Situasi saat ini di bawah kendali kami," kata juru bicara militer Bangladesh, Kolonel Rashidul Hasan seperti dikutip dari CNN.

ISIS Dalangi Teror Penyanderaan Bangladesh?

Menurut Amaq, media pemberitaan ISIS, kelompok militan itu mengaku bertanggung jawab atas serangan teror tersebut. Melalui akun Twitter Amaq Agency, grup tersebut mengklaim sebagai dalam serangan itu.

"ISIS mengkomandani serangan di sebuah restoran yang kerap dikunjungi orang asing di Kota Dhaka, Bangladesh," tulis media afiliasi ISIS itu.

Dua polisi tewas oleh tembakan yang meletus saat apara mengepung restoran Holey Artisan Bakery di daerah Gulshan. Laporan yang belum dikonfirmasi menyebutkan, 50 polisi terluka.

Horor penyanderaan terjadi pada Jumat 1 Juli 2016 malam di Bangladesh di sebuah kafe di zona diplomatik, Holey Artisan Bakery. Drama penyanderaan berlangsung hingga Sabtu 2 Juli 2016 pagi waktu setempat, sebelum akhirnya polisi memutuskan untuk menyerbu restoran, untuk menyelamatkan para sandera.

Sejauh ini belum diketahui berapa banyak korban ada di dalam restoran.

Kantor berita afiliasi ISIS, Amaq melaporkan bahwa lebih dari 20 orang dari kebangsaan yang berbeda tewas. Kelompok teroris itu bahkan memosting foto orang asing yang tewas dalam serangan di kafe itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.