Sukses

4 'Perubahan' Ini Akankah Membuat Pekerjaan Anda Tetap Ada?

4 hal dalam pekerjaan akan berubah karena pesatnya teknologi dan dinamika lingkungan kerja, apa saja?

Liputan6.com, Munich - Jika Anda merupakan orang yang bekerja di kantor setiap harinya, bersiap-siaplah untuk beradaptasi dengan suatu perubahan.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh penyedia perangkat lunak komunikasi, Unify, pekerjaan Anda mungkin akan berubah sama sekali atau bahkan akan menghilang dalam beberapa tahun ke depan.

Lebih dari sepertiga yang peneliti sebut dengan 'knowledge workers' atau 'pekerja pengetahuan' -- menggunakan kecerdasan untuk melangsungkan kehidupan, seperti pemilik bisnis termasuk jasa kesehatan, keuangan, pendidikan, dan otomotif-- dalam 5 tahun ke depan 65 persen pekerjaannya akan terlihat jauh berbeda.

Dikutip dari News.com.au, Minggu (5/6/2016), penelitian tersebut berdasarkan survei kepada 9.000knowledge workers di Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman yang menggunakan teknologi dalam pekerjaan mereka.

Dinamika lingkungan kerja, peningkatan pekerja independen, dan transformasi digital memiliki peranan kunci dalam perubahan pekerjaan untuk beberapa tahun ke depan.

"Lingkungan kerja modern kompleks, sibuk, dan akan terus berubah," ujar peneliti.

"Orang-orang, terutama knowledge workers, merupakan sumberdaya paling berharga dalam bisnis, namun mereka harus menghadapi perubahan -- dengan adanya teknologi, angkatan kerja baru, dan ketidakpastian masa depan peran," jelasnya.

Apakah Kantor Masih Dibutuhkan?

Ilustrasi kantor.

Salah satu hal yang saat ini telah berubah adalah lokasi kerja. Penelitian tersebut menunjukkan, walaupun knowledge workers masih pergi ke kantor, namun hal itu tak sepenting dahulu.

Sebanyak 70 persen dari mereka yang disurvei mengatakan, memiliki kantor sebagai tempat kerja tak begitu penting dibanding dengan masa lalu.

Saat ini rata-rata knowledge workers menghabiskan 20 persen waktu bekerja di luar kantor, dan 27 persen mengatakan ingin menghabiskan seperempat atau satu setengah waktunya bekerja selain di dalam kantor.

Di samping adanya keinginan itu, para pekerja masih ingin memiliki kantor yang mereka dapat kunjungi beberapa kali. Hanya kurang dari 10 persen knowledge workers yang ingin menghabiskan 3/4 waktunya di luar kantor konvensional.

Tatap Muka atau Virtual?

Ilustrasi penggunaan smartphone. (Doc: Mashable)

Selain itu, banyak knowledge workers bekerja dengan rekan kerja yang lebih tersebar. Lebih dari setengahnya bekerja dengan tim secara virtual baik di kantor maupun lokasi lainnya.

Lebih dari 40 persen knowledge workers berkata bahwa tim virtual lebih efektif dibandingkan tatap muka. Sementara itu 36 persen mengatakan bahwa berpikir kreatif merupakan keuntungan terbesar yang didapat dengan bekerja secara virtual.

Cloud based techology juga mendukung lingkungan kerja dengan tipe seperti itu. Hampir 60 persen dari pekerja yang disurvei mengatakan bahwa mereka menggunakan alat berbasis internet untuk melakukan kerja sama tim, manajemen proyek, atau kolaborasi virtual.

"Saat ini, knowledge workers memiliki kebebasan untuk terus terhubung satu sama lain yang didukung dengan adanya teknologi," ujar CEO Unify, Jon Pritchard.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keseimbangan Antara Kehidupan Dengan Pekerjaan

Bekerja Secara Independen

Ilustrasi bekerja sebagai freelancer (iStock)

Perubahan lain yang akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan adalah, semakin banyak orang yang bekerja secara independen. Lebih dari 20 persen memilih bekerja sebagai freelancer atau kontraktor.

Sementara itu 53 persen mempertimbangkan untuk bekerja secara freelance atau model kerja berdasarkan permintaan suatu perusahaan.

Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa mereka yang berumur kurang dari 45 tahun berpotensi besar bekerja sebagai freelancer sedangkan mereka yang berumur lebih dari 55 tahun tak begitu tertarik dengan pekerjaan tersebut.

"Terdapat bukti bahwa keinginan untuk bekerja berdasarkan permintaan suatu perusahaan, mengalami penurunan berdasarkan umur namun meningkat dari segi senioritas," jelas penelitian tersebut.

Keseimbangan Kehidupan Pribadi dan Kerja

Seorang ibu yang sedang bekerja sambil mengurus anak (iStock)

Penelitian tersebut juga mengungkap bahwa keseimbangan hidup dan kerja para pekerja telah meningkat. Secara keseluruhan, 95 persen knowledge workers mengatakan bahwa mereka memiliki keseimbangan yang baik antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi, sedangkan 50 persen dari mereka mengatakan bahwa peningkatan itu terjadi dalam 5 tahun terakhir.

"Karena teknologi terus berkembang baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi, kami menaksir bahwa knowledge workers akan semakin mahir mengintegrasikan dua dunia ini," ujar Kepala Strategi Unify, Tim Bishop.

"Mereka akan membangun batasnya sendiri dan secara alami berusaha menemukan cara baru dalam bekerja," tambahnya.

Studi tersebut menunjukkan bahwa terdapat perubahan drastis mengenai cara orang bekerja.

"Karena knowledge workers terus membangun masa depan kerja untuk dirinya sendiri, maka para pegawai harus terus beradaptasi," ujar Pritchard.

"Hal ini terserah pada komunitas bisnis global untuk menyadarinya dan menyediakan alat-alat untuk para knowledge workers mereka -- bagi mereka yang terus menuntut kreativitas dan inovasi," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini