Sukses

Penembakan 'Bunuh Diri' Terjadi di Kampus UCLA, 2 Orang Tewas

Dua orang tewas dalam penembakan yang diduga bagian dari upaya bunuh diri di Kampus University of California, Los Angeles, Rabu 1 Juni 2016

Liputan6.com, Los Angeles - Dua orang tewas dalam aksi penembakan yang diduga bagian dari upaya bunuh diri di Kampus University of California, Los Angeles, pada Rabu, 1 Juni 2016 pukul 10.00 waktu setempat.

Insiden itu memicu penutupan kampus dan memaksa ratusan mahasiswa yang ketakutan bersembunyi di dalam gedung.

Situasi akhirnya bisa ditangani tak lama setelah tengah hari. Kepala Kepolisian Los Angeles Charlie Beck mengatakan, tak ada ancaman berkelanjutan di kampus tersebut.

Ia mengatakan, polisi yang menyisir lokasi kejadian menemukan sebuah senjata. Sementara tak ada pelaku yang masih dimasukkan daftar pencarian orang.

Pihak UCLA mengatakan, kelas-kelas dibatalkan pada hari terjadinya insiden. Namun, perkuliahan diperkirakan akan kembali digelar pada Kamis ini -- kecuali untuk fakultas teknik di mana korban jiwa jatuh.

Beck mengatakan, penembakan terjadi  di sebuah kantor kecil di fakultas teknik. Ia mengaku tidak tahu identitas pelaku maupun korban, apakah mereka berstatus mahasiswa atau pengajar.

Namun, sejumlah sumber menyebut, William S Klug (39), associate professor di bidang rekayasa mekanik dan luar angkasa menjadi korban dalam insiden tersebut.

Aparat keamanan sebelumnya menerima laporan terjadinya penembakan di dekat gedung. Demikian menurut petugas kepolisian Los Angeles, Tony Im.

Kampus pun segera ditutup. Polisi dengan membawa senjata berpatroli di jalanan dekat kampus yang memiliki 40 ribu mahasiswa itu.

Panik Melanda

Penembakan di kampus UCLA menewaskan 2 orang (Reuters)



Salah satu mahasiswa, Teddi Mattox mengaku berada di kantin untuk sarapan saat kejadian tersebut.

Ada sekitar 100 mahasiswa di dalam kantin saat itu. "Kami mendapat peringatan dan seorang perempuan berkata, 'Ini bukan main-main. Semua harus kembali ke ruang makan karena kami harus menjauhi jendela," kata dia seperti dikutip dari situs CNN, Kamis (2/6/2016).

"Kami berkerumun di sana setidaknya selama 1,5 jam. Orang-orang menangis, semua khawatir, dengan badan bergetar hebat..."

Menyusul insiden tersebut, pejabat UCLA akan menelaah kembali prosedur keamanan dalam kampus, terutama soal informasi sejumlah pintu yang terkunci yang menghalangi proses evakuasi.

UCLA juga telah memperpanjang layanan konseling selama beberapa hari ke depan untuk melayani semua siswa yang mungkin membutuhkan bantuan psikologis pasca-insiden penembakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.