Sukses

Video Kejahatan Seksual Massal Mengguncang Brasil

Brasil dihebohkan dengan foto dan video tindak kekerasan seksual terhadap seorang remaja, peristiwa ini memancing kemarahan warga.

Liputan6.com, Rio de Jenairo - Kepolisian Brasil memburu 30 pria yang diduga melakukan pemerkosaan terhadap seorang remaja perempuan. Foto dan video tindak kekerasan seksual itu pun beredal secara viral.

Seperti dikutip dari BBC, Jumat (27/5/2016), seorang gadis berusia 16 tahun mengatakan, awalnya ia pergi ke rumah sang pacar. Namun tiba-tiba saja ia terbangun di sebuah rumah asing dan dikelilingi oleh sejumlah orang.

Polisi telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap beberapa pria, termasuk pacar sang gadis. Namun terdapat versi lain dari cerita ini.

Gadis remaja itu kabarnya mendatangi kantor polisi untuk melaporkan kekerasan seksual yang dialaminya. Laporan itu menyebutkan, ia baru tersadar pada Minggu 23 Mei dalam keadaan telanjang dan terluka sebelum akhirnya pulang ke rumah.

Satu hari setelah kejadian itu, korban menyadari bahwa para pelaku telah memosting foto tindak kekerasan seksualnya yang dialaminya ke media sosial, Twitter. Tak lama, video berdurasi 40 detik yang mempertontonkan kejadian bejat itu pun beredar -- mengundang berbagai komentar sebelum akhirnya akun tersebut ditutup.

Berbicara kepada media lokal, nenek dari korban mengaku, keluarganya telah menonton video itu dan mereka menangis.

"Saya menyesal menontonnya. Kami tidak percaya dengan cerita yang kami dengar. Ini adalah penderitaan yang cukup besar. Situasi yang sangat menyedihkan," ujar sang nenek kepada media cetak, Folha de S.Paulo.

Sang nenek pun menceritakan kondisi cucunya yang dalam kondisi sangat terpukul.

"Dia tidak dalam kondisi baik. Dia kebingungan. Ini sangat serius," imbuhnya.

Wartawan BBC, Julia Carneiro melaporkan, kejadian itu telah mengejutkan sekaligus memancing kemarahan warga Brasil. Sebuah kelompok telah melakukan kampanye online, menolak apa yang mereka sebut dengan 'budaya pemerkosaan di Brasil'. Aksi protes kabarnya akan berlanjut hingga beberapa hari mendatang.

Di media sosial, kemarahan diwujudkan dengan menuliskan tagar #EstuproNuncaMais yang berarti tidak ada pernah ada lagi pemerkosaan.

Kabar yang masih simpang siur menyebutkan, peristiwa pemerkosaan itu terjadi di kawasan berpenduduk miskin di barat Kota Rio de Jenairo pada akhir pekan lalu. Belum ada konfirmasi lanjutan atas peristiwa ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.