Sukses

Dijual di Korut, Satai Ayam dan Cendol Indonesia Laku Keras

Satai ayam, mi goreng, kue onde-onde, wingko babat, lemper ayam dan es cendol ternyata digemari masyarakat Korea Utara.

Liputan6.com, Pyongyang - Aneka hidangan asal Indonesia seperti satai ayam, mi goreng, kue onde-onde, wingko babat, lemper ayam dan es cendol ternyata digemari di Korea Utara (Korut).

Hal itu terlihat saat santapan Nusantara itu ludes terjual dalam Spring Charity Bazaar yang diikuti KBRI Pyongyang. Acara tersebut diselenggarakan di kantor Kedutaan Vietnam di Korut.

Dijelaskan Sekretaris II Pensosbud Kedutaan Besar Republik Indonesia di Pyongyang, Bambang Purwanto, selain KBRI dan Kedutaan Besar Vietnam selaku tuan rumah, 9 kedutaan besar lain dari negara Asia, Timur Tengah, Eropa dan Karibia, serta 2 kantor organisasi internasional di Pyongyang turut ambil bagian pada bazar amal itu. Acara tersebut dikoordinasikan oleh Pyongyang International Women's Association.

Dia mengatakan, 300 pengunjung yang terdiri atas para diplomat, staf kedutaan besar dan pejabat, staf kantor organisasi internasional beserta keluarga tampak menikmati acara ini sambil mencicipi kuliner dari berbagai negara serta beramah-tamah.

"Satai ayam dan mi goreng Indonesia yang cukup dikenal oleh masyarakat internasional di Pyongyang ini cepat terjual", kata Bambang dalam pers rilis KBRI Pyongyang kepada Liputan6.com.

"Begitu pula, es cendol yang sangat langka di Korea Utara itu juga disukai pengunjung," sambung dia.

Bambang mengatakan, beberapa pengunjung yang pernah ke Indonesia menyatakan senang dapat mencicipi lagi makanan asli Tanah Air ini. Ia menjelaskan, mereka yang belum pernah ke Indonesia menyatakan niatnya untuk berkunjung ke Indonesia.

Bambang menambahkan, ketertarikan pengunjung tidak saja pada kuliner Indonesia tetapi juga aneka kerajinan tangan, mulai dari hiasan kayu bebek Bali, topeng dan kipas tangan batik dengan berbagai motif, kain songket hingga ukiran kayu khas Papua.

"Meski pengunjung sudah diberi tahu bahwa kerajinan tangan tersebut hanya untuk pajangan, banyak di antara mereka yang berusaha untuk membeli sambil menanyakan harganya. Bahkan, mereka menanyakan kemungkinan untuk memesannya melalui KBRI", tutup Bambang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini