Sukses

ISIS Kubur Hidup-hidup 45 Tentara yang Kabur dari Medan Perang

ISIS memerintahkan eksekusi liar setelah 45 orangnya mundur dari pertempuran melawan pasukan setia Presiden Bashar al-Assad.

Liputan6.com, Baghdad - Teroris ISIS dilaporkan telah mengubur hidup-hidup pasukannya sendiri.

Dikutip dari Mirror.co.uk, Kamis (12/5/2016), ISIS memerintahkan eksekusi liar setelah 45 orangnya mundur dari pertempuran melawan pasukan setia Presiden Bashar al-Assad.

"Mereka mengubur hidup-hidup 45 anggotanya yang kabur dari medan perang, dalam satu liang kubur di sekitar Qayyarah, Provinsi Nineveh," kata seorang sumber kepada media lokal.

Sumber yang tidak ingin namanya disebutkan itu juga mengatakan, anggota pasukan ISIS tersebut dikuburkan hidup-hidup setelah kabur dari perang di Qasbet Bashir, Kirkuk Selatan.

Kelompok teroris tersebut melakukan pembunuhan brutal untuk menakut-nakuti pembelot dan mencegah pengikutnya kabur.

Seiring dengan banyaknya wilayah kekuasaan ISIS yang lepas dari genggaman dan hancurnya infrastruktur minyak mereka, pasukan militan pun berkurang dengan drastis.

Pada bulan April 2016, teroris itu dilaporkan memaksa pasukan mereka yang dianggap berkhianat untuk masuk ke dalam pendingin forensik. Kemudian ISIS membiarkan mereka membeku dan mati di dalamnya.

Sumber mengatakan, mereka dikurung di dalam pendingin itu selama 24 jam, di Mosul.

Jasad militan yang mati beku tersebut kemudian dipajang di sepanjang jalan menuju ke kota, sebagai bentuk peringatan untuk tidak menentang mereka.

ISIS sering menjadikan tawanan mereka subjek dalam video-video kampanye propaganda yang mereka buat, menampilkan metode eksekusi yang mengerikan dan sadis.

Metode eksekusi kejam lainnya juga mereka lakukan, seperti: memasukkan korbannya ke dalam kerangkeng, kemudian ditenggelamkan di dalam kolam renang.

Melekatkan bahan peledak di kepala tawanannya dan kemudian diledakkan, atau membakar mereka hidup-hidup.

Ahli Timur Tengah mengatakan, kelompok teroris itu meningkatkan kekerasan kampanye propaganda dalam beberapa bulan terakhir, karena kerugian teritorial di Irak dan Suriah.

Pertempuran melawan pejuang Kurdi dan tentara Suriah telah membuat kelompok teroris tersebut kewalahan dan hampir bangkrut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini