Sukses

Pemerintah China Larang Makan Pisang dengan Gaya 'Erotis'

Layanan live streaming China dilarang menayangkan adegan orang makan pisang dengan gaya menggoda.

Liputan6.com, Beijing - Layanan live streaming di China dilarang menayangkan orang-orang yang menyantap pisang dengan gaya erotis atau menggoda.

Peraturan baru yang dikeluarkan Pemerintah China menjelaskan, situs live streaming harus mengawasi para penggunanya agar tak buah berbentuk panjang itu disantap dengan gaya erotis -- yang bisa menimbulkan kesan berbeda.

Selain memakan pisang dengan gaya menggoda, memakai stocking dan suspender atau tali penahan celana ketika sedang melakukan live streaming juga telah dilarang.

Dikutip dari BBC, Minggu (8/5/2016), di samping kekhawatiran pemerintah akan adanya tindakan yang dikhawatirkan menjurus mesum itu, beberapa situs justru makin menarik pengguna di China.

Beberapa situs yang populer adalah sesi webcam di mana wanita muda, di antaranya gadis di bawah 18 tahun, menghibur para penonton yang didominasi laki-laki dengan bernyanyi lagu Mandarin atau berbincang dengan penontonnya.

New Express Daily mengeluarkan data yang menunjukkan 26 persen penonton live streaming berumur di bawah 18 tahun, sementara 60 persen pembuat konten berusia di bawah 22 tahun dan sebanyak tiga perempat penontonnya adalah laki-laki.

Berita tentang dilarangnya memakan pisang dengan gaya menggoda mengundang reaksi beberapa pengguna media sosial di China.

Beberapa dari mereka prihatin mengapa perempuan muda memilih untuk melakukan hal tersebut di situs live streaming. Namun netizen lainnya sedikit bingung tentang bagaimana aturan tersebut akan ditegakkan.

Saat ini situs live streaming sedang populer di kalangan anak muda China (Youku/Laifeng)

"Bagaimana mereka menentukan apa yang provokatif atau yang tidak provokatif ketika seseorang memakan pisang?" ujar salah satu netizen.

"Masih dapatkah live-streamers pria memakan pisang dengan gaya seperti itu?," ujar pengguna internet lain.

Menurut para netizen, aturan larangan makan pisang lemah. Sebab, orang masih dapat melakukan hal serupa, mengganti buah itu dengan benda lain.

"Mereka akan mulai makan mentimun, dan jika itu dilarang, bisa ubi jalar," ujar salah satu pengguna internet.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini