Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Terkuak, Rahasia Sekte Paedofil Buatan Mantan Nazi

Seusai Perang Dunia II, ternyata ada mantan petinggi Nazi yang melarikan diri ke Chile dan mendirikan sekte paedofil.

Liputan6.com, Parral Commune - Pihak berwenang Jerman baru-baru ini membuka arsip tentang Colonia Dignidad, suatu sekte di Chile yang dijalankan oleh mantan petinggi Nazi, demikian dikatakan oleh menteri luar negeri pada Selasa.

Pada saat pengumuman, sang menteri mengaku telah terjadinya kegagalan diplomatik untuk menghentikan kejahatan tersebut.

Colonia Dignidad adalah suatu kumpulan masyarakat Jerman yang didirikan pada 1961 oleh terdakwa paedofil bernama Paul Schaefer bersama-sama dengan sekelompok imigran Jerman lainnya di suatu kawasan terpencil di Chile.

Dalam masyarakat tertutup itu, warganya dijejali indoktrinasi dan diperlakukan seperti sekawanan budak selama lebih dari 3 dekade.

Dikutip dari The Local pada Rabu (27/4/2016), Schaefer juga berkolaborasi dengan diktator Augusto Pinochet. Polisi rahasia Pinochet menggunakan koloni yang berjarak sekitar 350 km di selatan Santiago ini sebagai tempat penyiksaan para pembangkang.

Mantan petinggi Nazi ini mendirikan sekte pedofil di kawasan terpencil Chile. Akhirnya ia tertangkap, dihukum, dan mati dalam penjara. (Sumber Pinterest dan Guardian)

“Cara penanganan Colonia Dignidad merupakan sejarah kelam kementerian luar negeri,“ ujar Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier.

“Selama bertahun-tahun, dari tahun 60-an hingga 80-an, para diplomat Jerman memalingkan perhatian, dan melakukan terlalu sedikit untuk melindungi warganya dalam masyarakat ini,” katanya ketika menyaksikan film yang dibintangi Emma Watson dan Daniel Bruehl tentang kasus ini.

“Bahkan kemudian, ketika Colonia Dignidad dibubarkan dan tidak ada lagi orang yang menjadi korban siksaan harian, departemen ini kekurangan niat dan transparansi untuk bertanggung jawab,” kata Steinmeier.

Kementrian luar negeri tidak bisa dipersalahkan soal kerusakan yang disebarkan oleh Paul Schaefer, yang bersekongkol dengan militer dan diktator Chile. Namun, departemen  itu memiliki kewajiban untuk memberikan “nasehat dan bantuan” kepada warga Jerman, imbuh Steinmeier.

“Seharusnya bisa sejak dulu digunakan tekanan diplomatik untuk membatasi jangkauan kepemimpinan Colonia dan mengedepankan tindakan hukum, " katanya sambil menambahkan pihak kedutaan gagal menjangkau pemukim di komunitas tersebut.

Sebagai upaya untuk mendapatkan pelajaran insiden itu, Steinmeier mengatakan para diplomat telah membeberkan arsip-arsip yang sebenarnya masih boleh dirahasiakan hingga 10 tahun lagi. “Kami menetapkan dokumen bertanggal dari 1986 hingga 1996 tersedia bagi para peneliti dan media,” katanya lagi. Arsip-arsip yang lebih tua sudah menjadi domain publik.

Kekejian di komunitas itu baru terkuak setelah berakhirnya rezim Pinochet. Selama berdekade-dekade, penduduk Villa Baviera atau Colonia Dignidad di bawah kekejaman Schaerfer. Ia melarang kontak dengan dunia luar. 

Di bawah kekejamannya, ia memisahkan tempat tinggal perempuan dan laki-laki, segala kontak intim dimonitor dan anak-anak dipisahkan dari orangtua mereka. 

Sejumlah warga korban penyalahgunaan dan penyiksaan Colonia Dignidad. (Sumber iiee.cl)

Pada 1997, Schaefer menghadapi sejumlah gugatan hukum dan hengkang dari Chile. Ia kemudian ditangkap di Argentina pada 2005 dan kemudian didakwa di Chile dengan dakwaan penyalahgunaan seksual terhadap anak-anak, kepemilikan senjata api, dan pelanggaran HAM. Ia meninggal dunia dalam penjara Chile pada 2010 selagi menjalani hukuman 20 tahun penjara.

Mantan pemukim di komunitas itu menggugat negara Chile karena membiarkan komunitas itu beroperasi selama beberapa tahun. Selama itu, banyak korban yang disalahgunakan dan diperbudak.

Ada gugatan terpisah lainnya yang ditujukan kepada Jerman, karena kelalaian membantu warganya yang disalahgunakan di koloni tersebut, demikian disebutkan pengacara sekaligus penggugat Winfried Hempel. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini