Sukses

ISIS Dalangi Pembunuhan Beruntun di Bangladesh?

ISIS juga mengancam sejumlah aktivis sekuler di Bangladesh, sementara pemerintah bersikukuh kelompok itu tak mungkin ada di negaranya.

Liputan6.com, Jakarta - ISIS kembali membunuh aktivis Bangladesh. Menurut kepolisian, korban kali ini adalah Xulhaz Mannan.

Duta Besar AS untuk Bangladesh mengecam pembunuhan Mannan. Editor untuk majalah LGBT itu, selain aktivis sekuler, juga bekerja di kedutaan besar AS.

Pembunuhan Mannar merupakan aksi ISIS terbaru yang menargetkan aktivis liberal dan ateis. Semenjak Februari 2015, mereka menewaskan blogger sekuler dan grup minoritas lainnya.

 

Sebelum Mannan, dua orang tewas dibacok oleh ISIS. Pada Minggu 24 April, seorang dosen bahasa Inggris digorok hingga meninggal saat tengah menunggu bus di dekat rumahnya.

Meski ISIS mengklaim seluruh pembunuhan aktivis itu dilakukan oleh mereka, namun pemerintah Bangladesh bersikukuh kelompok itu tidak hidup di negaranya. Demikian dilansir dari BBC, Selasa (26/4/2016).

"Saya sangat terpukul dengan aksi pembunuhan Xulhaz Mannan dan pemuda Bangladesh lainnya," kata Duta Besar AS Marcia Bernicat.

"Kami mengutuk kekerasan dan meminta pemerintah Bangladesh untuk menahan dan membawa pelaku ke pengadilan," lanjutnya lagi.

LGBT dianggap ilegal di Bangladesh dan merupakan isu sensitif dalam masyarakat.

Sementara itu, aktivis liberal lainnya mendapat sejumlah ancaman oleh seseorang yang mengaku ISIS.

"Seorang menelpon saya dan mengatakan saya akan dibunuh segera mungkin," kata Imran Sarker, blogger sekuler.

Sejumlah aktivis lainnya dilaporkan tewas dibunuh, termasuk dua pekerja LSM internasional dari Jepang dan Italia.

Dengan angka kematian itu, pemerintah Bangladesh dikritik karena dianggap tak melakukan tindakan apapun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.