Sukses

Insiden Vaksinasi Polio 'Berdarah' di Pakistan, 7 Polisi Tewas

Delapan orang bersenjata dari sepeda motor menembaki tiga penjaga.

Liputan6.com, Karachi - Insiden berdarah terjadi saat vaksinasi polio di Karachi, Pakistan. Tujuh orang menjadi korban dalam serangan tersebut.

"Tujuh polisi Pakistan tewas, tiga di antaranya tengah menjaga pekerja pemberi vaksin polio di Karachi," kata para pejabat seperti dikutip dari BBC, Selasa (20/4/2016).

Delapan orang bersenjata menembaki tiga penjaga dari sepeda motor. Lalu mereka mengarahkan senjatanya ke sebuah van yang berisi empat petugas lainnya. Demikian diungkapkan pejabat terkait kepada Pakistan Tribune.

Petugas pemberi vaksin polio kemudian menghentikan proses tersebut, meski menteri dalam negeri memerintahkan untuk tetap melanjutkannya.

Militan garis keras dilaporkan menentang vaksinasi itu. Menurut mereka, aktivitas itu merupakan konspirasi Barat untuk mensterilkan anak-anak Pakistan.

Serangan serupa sebelumnya terjadi pada Januari lalu. Sebanyak 15 orang meregang nyawa dalam ledakan bom yang terjadi di pusat vaksinasi di Kota Quetta.

'Sayembara Berhadiah'

Menurut surat kabar Dawn Pakistan, polisi bahkan melakukan 'sayembara berhadiah' untuk menemukan pelaku serangan mematikan terkait vaksinasi polio di Karachi. Mereka menawarkan hadiah 5 juta rupee untuk informasi tersebut.

Selain itu, 2 juta rupee juga disediakan sebagai uang kompensasi kepada keluarga korban tewas.

"Vaksin Polio akan diberikan kepada semua anak-anak. Keamanan untuk tim vaksinasi Polio akan ditingkatkan," kata Inspektur Polisi Sindh, Jenderal AD Khawaja.

Pakistan adalah salah satu dari dua negara -- bersama Afghanistan -- di mana polio menjadi endemik. Militan di sana berulang kali menargetkan tim vaksinasi virus tersebut, menewaskan hampir 80 orang sejak Desember 2012.

Lebih dari 300 kasus polio tercatat pada tahun 2014 di Pakistan -- jumlah tertinggi sejak 1999.

Sebagian besar infeksi baru berada di barat laut Pakistan, di mana militan kerap menargetkan tim kesehatan. Pejabat kesehatan menyalahkan kenaikan kasus tersebut akibat serangan mematikan pada pekerja polisi tahun itu.

Sementara jumlah kasus polio menurun hingga 52 pada tahun 2015, terutama karena tim vaksinasi bisa menjangkau daerah-daerah yang sebelumnya terlarang karena militansi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini