Sukses

Pimpinan dan 5 Pekerja Pesta Kembang Api Maut India Ditangkap

Jumlah korban terakhir dari kebakaran kuil di India ini dilaporkan mencapai 106 jiwa, sementara 380 lainnya luka-luka.

Liputan6.com, Kerala - Pihak berwenang di India memerintahkan penyelidikan formal atas ledakan dan kebakaran di sebuah kuil di negara bagian selatan Kerala, pada Minggu 11 April 2016 waktu setempat. Jumlah korban terakhir dilaporkan mencapai 106 jiwa, sementara 380 lainnya luka-luka.

Menurut laporan Times, Senin (11/4/2016), polisi akan memulai proses pidana terhadap pimpinan kuil India, Puttingal.

Sementara menurut BBC, lima orang yang bekerja di Kuil Puttingal ditangkap. Mereka kemudian diinterogasi tentang kembang api yang memicu ledakan besar.

"5 pekerja telah ditahan untuk ditanyai. Ini bukan penangkapan formal. Setelah ditanyai, maka kita akan tahu keterlibatan mereka dan mengambil langkah selanjutnya," kata kepala polisi Kollam P Prakash.

Polisi juga mencari sejumlah orang, yang bertanggung jawab atas kuil dan festival maut tersebut.

Pihak berwenang telah memerintahkan penyelidikan yudisial atas insiden ini.

Ledakan dari nyala kembang api berujung kebakaran itu terjadi pada Minggu sekitar pukul 03.30 di Kuil Puttingal di Kota Paravoor, hampir 40 mil (60 km) dari ibukota Thiruvananthapuram.

Sebuah percikan kembang api jatuh di tempat menyimpan persediaan kembang api lainnya di salah satu bangunan di dalam kompleks kuil. Lalu salah satu bangunan runtuh, menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan orang.

Korban tewas di antaranya meninggal setelah ledakan. Mereka terjebak oleh kobaran api yang muncul akibat kebakaran kuil.

Penggunaan kembang api dalam festival umat Hindu itu disebutkan kepolisian tak mendapat izin. Festival kembang api ini digelar untuk peringatan Vishu atau Tahun Baru Hindu yang biasanya jatuh pada minggu kedua April.

Perdana Menteri India Narendra Modi, yang mengunjungi lokasi tragedi itu dan bertemu beberapa korban, mengatakan hal itu "Kecelakaan itu mengiris hatiku dan sangat mengejutkan," kata Modi melalui Twitter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.