Sukses

Truk Meledak, Warga Jiangxi Jarah Barang Elektronik

Truk yang mengangkut barang-barang elektronik meledak di jalan raya Jiangxi. Sikap warga yang menjarah dikritik di dunia maya.

Liputan6.com, Jiangxi - Warga berlarian menuju jalan raya di Jiangxi, China, untuk mengambil barang yang bisa mereka selamatkan setelah sebuah truk yang membawa perangkat elektronik rumah meledak. Mereka bahkan melawan petugas pemadam kebakaran yang sedang memadamkan api untuk mendapatkan barang-barang tersebut.

Petugas pemadam kebakaran berusaha menghentikan upara warga namun mendapat ancaman. (shanghaiist)

Menurut departemen kebakaran setempat, setibanya di lokasi, tubuh kendaraan mulai terbakar dan mereka pun bergegas untuk memadamkan api, mengantisipasi ledakan ruang bahan bakar.

Warga berusaha menjarah barang-barang yang sudah hangus. (shanghaiist)

"Setelah sekitar 10 menit, api sudah dapat dikendalikan. Namun, mereka terpaksa untuk berhenti memadamkan truk terbakar ketika warga desa terdekat berlarian ke lokasi untuk menjarah barang-barang yang hangus di bawah kepulan asap," seperti dilaporkan Sina yang dikutip Liputan6.com, Selasa (29/3/2016).

Para petugas berusaha menghadang warga untuk menjauh dari lokasi, namun mereka tidak peduli dengan keselamatan mereka.

Salah seorang warga bahkan mengancam seorang petugas dengan mengatakan," jika kau semprotkan air lagi, akan kupukul kau hingga babak belur."

Setibanya polisi di lokasi, baru pada saat itu massa dapat dikendalikan, memberikan kesempatan bagi petugas pemadam kebakaran untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.

Massa baru dapat dikendalikan ketika polisi tiba di lokasi. (shanghaiist)

Peristiwa ini telah memicu kritikan pedas melalui media sosial.

Seorang pengguna asal Zhejiang menulis,"Sepertinya menjarah lebih penting dari pada nyawa mereka."

"Kenapa para petugas tidak menggunakan meriam air untuk memukul mundur massa?!" tulis @nc65vf4vzm mempertanyakan.

"Pemerintah harus bisa menerapkan undang-undang yang mengatur sikap seperti ini. Siapa pun yang mengambil barang harus ditahan sebagai seorang pencuri. Tak peduli berapa banyak orang yang melakukannya," debat akun @shangjiong1982.

"Kenapa warga asing lebih beradab? Karena sistem hukum mereka. Jika warga asing menetap di Tiongkok selama dua atau tiga tahun, mereka akan menjadi lebih buruk daripada warga kita," ungkap netizen lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.