Sukses

Penampakan Wajah di Antara Nebula di Angkasa Luar, Hantu Alien?

Kandungan kaya gas dan debu memicu letupan kelahiran bintang jutaan tahun lalu dan menjelma menjadi sejumlah bintang panas berukuran masif.

Liputan6.com, La Silla - Ini adalah sebuah gambar yang menakjubkan.  Sebuah penampakan muka yang aneh dan tampak seperti hantu tercipta di antara angin bintang muda dan radiasi sinar ultraviolet yang intens menembus awan di nebula terjauh. 

Gambar itu didapat dari La Silla Obervatory di Chile yang memperlihatkan sebuah bintang baru di Carina Nebula. Dan apa itu 'wajah nebula', adalah sebuah bintang yang tengah terbentuk, demikian dikutip Daily Mail pada Kamis (24/3/2016).

Wajah’ itu sendiri merupakan cuplikan peristiwa ketika gas bintang-bintang dan radiasi ultra ungu menembus awan-awan di suatu nebula nan jauh.

Carina Nebula berjarak kira-kira 7500 tahun cahaya dari planet Bumi. Nebula ini memiliki bintang-bintang paling masif dan cemerlang di tata surya. Letak nebula ini ada di bagian ‘lengan’ Sagittarius-Carina dalam Bima Sakti.

Gas dan debu yang terhempas oleh angin dan radiasi dari bintang-bintang mula-mula ini membentuk tampilan wajah seorang manusia yang memiliki “benjolan di tengah tempat keberadaan hidungnya”.

Bentukan bintang di profil misterius ini adalah NGC 3324 atau dikenal juga sebagai nebula Gum 31. Bentukan itu berada di pinggiran gugusan yang masif.

Menurut space.com, para ahli astronomi menjuluki tempat lahirnya bintang ini “Gabriela Mistral Nebula”, menurut nama pujangga Chile pemenang Hadiah Nobel yang lahir di daerah tempat keberadaan pengamatan bintang tersebut.

Penampakan Wajah di Antara Nebula di Angkasa Luar, Hantu Alien? (ESA)

Gabriela Mistral Nebula adalah sebuah nebula yang mengeluarkan emisi yang memiliki gugusan terbuka bintang OCL 819 di pusatnya.

Kandungan kaya gas dan debu memicu letupan kelahiran bintang jutaan tahun lalu dan menjelma menjadi sejumlah bintang panas berukuran masif.

OCL 819 memainkan peran kunci dalam menyokong kelahiran-kelahiran bintang itu, dan sekarang menjadi tempat keberadaan bintang-bintang awal berwarna biru keputihan yang berisi gas dan debu.

Pendar di sekitar gasnya merupakan hasil radiasi ultra ungu yang dihasilkan oleh bintang-bintang biru yang baru lahir dan membentuk ‘kekosongan’ di gas dan debu sekelilingnya.

Radiasi itu jugalah yang menjadi penyebab warna-warni pendar yang mengesankan dalam gambar tersebut. Cercah merah muda dan merah disebabkan oleh pergolakan elektron-elektron dari atom-atom hidrogen. Dalam pergolakan, elektron-elektron terdepak dan tertangkap lagi.

Sementara itu, oksigen dengan ion ganda di daerah pusat NGC 3324 menyebabkan warna hijau kekuningan dan warna-warna sisanya berasal dari unsur-unsur lain. Namun demikian, tidak semua bagian Gabriel Mistral Nebula bercahaya. Ada sejumlah kawasan di mana debu menghalangi cahaya.

Teleskop Angkasa Hubble (Hubble Space Telescope, HST) sebelumnya pernah mempelajari NGC 3324. Instrumennya memang mampu mendeteksi perincian yang lebih halus daripada tampilan panoramik, tapi sudut pandangnya lebih sempit, kata para pihak ESA.

Carina Nebula diungkapkan olehj Nicolas Louis de Lacaille pada sekitar 1751-52 ketika ia mengamatinya dari Afrika Selatan. Generasi pertama bintang-bintang diduga lahir sekitar 3 juta tahun lalu dan memantik di tengah awan besar hidrogen.

Radiasi bintang-bintang awal ini membentuk gelembung gas panas yang mulai memuai dan belum berhenti hingga sekarang. Angin angkasa dan radiasi ultra ungu yang terdiri dari hidrogen dingin membentuk bintang-bintang baru di dalam gugusan ini.

Nebula ini juga menjadi tempat keberadaan sejumlah struktur yang telah dikenal, yaitu Mountain, Homunculus Nebula, dan Keyhole Nebula.

Sejumlah pakar mengatakan bahwa temuan gambar-gambar dalam awan nebula serupa dengan melihat awan-awan putih menggumpal di planet Bumi, walaupun sejumlah pakar lainnya tidak yakin bahwa gambar ini hanya sekedar gambar awan-awan.

Kata Scott C. Waring melalui UFO Sightings Daily, “Ketika melihat struktur-struktur di Carina Nebula…ya, saya pernah melihatnya di nebula-nebula lain.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini