Sukses

Ajaib, Salamander Langka Tetaskan 200 Telur dalam Akuarium

Hewan itu dibeli dari toko hewan, pembelinya diberi tahu bahwa hampir mustahil bagi hewan tersebut untuk berkembang biak di dalam akuarium

Liputan6.com, London - Salamander Meksiko yang langka, ditemukan berkembang biak di sebuah apartemen di London dengan jumlah 200 telur yang siap menetas.

Ryan Dempsey, 25, dan temannya Diego Bonilla, 27, membeli dua ekor salamander Meksiko yang terancam punah, Axolotl, di sebuah toko hewan peliharaan yang terletak di Oxford Circus. Mereka diberi tahu bahwa hampir mustahil bagi hewan tersebut untuk berkembang biak di dalam akuarium.

Axolotl sendiri dapat bertahan sampai 15 tahun dan selama hidupnya akan tetap berbentuk seperti kecebong dengan sirip punggung.

Di alam liar, hewan tersebut dapat ditemukan di perairan dekat kota Meksiko. Namun keberadaan mereka terancam karena terdapat ikan berukuran besar di tempat Axolotl hidup.

Pemilik hewan tersebut, Dempsey, mengaku terkejut ketika mengetahui terdapat telur muncul di dalam akuariumnya.

"Aku membelinya, tapi tidak tahu bahwa mereka itu jantan dan betina," ujar Dempsey.

"Mereka tumbuh makin besar setiap harinya. Lalu beberapa minggu kemudian, terdapat 200 telur di dalam akuarium," tambahny seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (13/3/2016).

Pria tersebut juga mengaku kaget dengan keberadaan telur-telur hewan langka itu. Ia berkata, "Aku tak dapat mempercayainya, karena ketika membelinya aku diberi tahu bahwa kemungkinan besar mereka tak akan berkembang biak."

"Aku kembali ke toko itu dan mereka juga tak percaya dengan apa yang terjadi. Hewan tersebut adalah spesies langka karena mereka tidak berkembang biak. Hal tersebut sangat menakjubkan."

Karena Axolotls merupakan hewan yang kanibal, Dempsey telah memindahkan telur-telur tersebut ke akuarium yang lain.

Telur-telur Salamander yang siap menetas (Foto: Ryan Dempsey).

Seiring dengan berjalannya waktu, telur-telur itu banyak yang menetas. Bonilla yang merupakan teman Dempsey, mempunyai rencana untuk memindahkan mereka ke tempat lain agar memiliki kelangsungan hidup yang lebih baik.

Atas peristiwa itu, Dempsey telah menghubungi Scottish Sea Life Sanctuary di Oban, yang akan mengambil telur-telurnya dan salamander yang telah menetas untuk dirawat.

Namun, mereka tak dapat menutupi biaya untuk membawa telur-telur tersebut melalui jalan darat sepanjang 513 mil atau sekitar 825 kilometer.

Telur-telur dan salamander yang telah menetas harus ditaruh pada air yang hangat. Ia memperkirakan membutuhkan enam akuarium dan menyewa mobil untuk membawanya.

Salamander betina yang dipelihara oleh Ryan Dempsey dan temannya (Foto: Ryan Dempsey).

Dia memperkirakan bahwa pekerjaan tersebut memakan biaya 600 poundsterling atau sekitar Rp 11 juta. Oleh karena itu, ia membuat pengumpulan dana secara online untuk orang-orang yang ingin berdonasi.

Ia berkata, "Akuariumnya harus tertutup dengan rapat dan hangat. Perjalanannya juga membutuhkan waktu semalaman."

"Kami ingin berangkat lebih awal sehingga dapat melihat di mana Axolotls akan ditempatkan, jadi kami tahu bahwa mereka akan berada di lingkungan yang aman."

"Kami juga ingin tahu lebih banyak tentang apa yang dilakukan oleh tempat perlindungan itu dan kami akan menghabiskan waktu seharian di sana," tambahnya lagi. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.