Sukses

Ingin Terbang Nyaman? Hindari 7 Makanan Ini

7 Jenis makanan ini akan membuat perjalanan di pesawat terbang buruk.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu alasan memilih moda transportasi udara untuk bepergian adalah waktu. Perjalanan akan lebih singkat jika kita menggunakan pesawat. Namun, singkat bukan berarti nyaman.

Seorang pengamat wisata, Martin Fleming, pernah melakukan serangkaian tes acak terhadap penumpang yang ia temui menjelang keberangkatan. Hasilnya, daftar ketidaknyamanan pesawat terbang.

 

Antara lain, tempat duduk terlalu sempit, orang-orang terlalu besar, pesawat yang terlambat hingga pramugari yang menyebalkan.

Dengan adanya banyak keluhan seperti itu, ia menyarankan lebih baik persiapkan diri Anda senyaman mungkin. Di antaranya adalah menghindari makanan tertentu yang justru akan membuat buruk perjalanan di pesawat terbang.

Berikut adalah 7 jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari demi kenyamanan terbang seperti lansir dari News.com.au, Minggu (13/3/2016).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Baked Beans hingga Minuman Beralkohol

Baked Beans

Ilustrasi Baked Beans (Reuters)

Kacang panggang saos tomat alias baked bean dalam kalengan ternyata salah satu makanan yang harus dihindari.

"Baked beans ini akan membuat perut Anda bergas. Dan kalau sampai kentut atau sendawa, percayalah, baunya campuran protein tinggi, saus tomat, dan tekanan udara dalam kaleng. Mampu membuat seluruh kabin pingsan," kata Fleming.

Ia juga menyarankan hindari makanan dan sayuran bergas lainnya, seperti brokoli, kembang kol, dan kubis.

"Semakin banyak makan, semakin pramugari membenci Anda," tambahnya.

Ayam Goreng Tepung

Ilustrasi sayap ayam goreng. (Via: flickr.com)

Ayam goreng tepung meski lezatnya luar biasa, juga dianggap makanan yang sebaiknya dihindari. Berminyak dan berlemak.

Makanan seperti itu hanya akan membuat perut tidak nyaman di perjalanan. Fleming juga menyarankan jangan sekali-kali membawa ayam goreng tepung ke dalam pesawat karena baunya bakal membuat mual orang seluruh kabin.

Minuman Beralkohol

Ilustrasi gambar minuman beralkohol khas Australia. (Sumber news.com.au)

Ini memang bukan jenis makanan, namun minuman beralkohol salah satu jenis yang harus dihindari sebelum Anda terbang.

Kendati banyak yang mengklaim alkohol akan mengurangi ketakutan ketinggilan dan membantu tidur.

Mungkin sebagian benar tapi Fleming mengatakan sebaliknya.

"Mungkin alkohol bisa membuatmu tidur, tapi kebanyakan yang pernah saya temui adalah justru membuat Anda terjaga. Belum lagi rasa kering di tenggorokan. Akibatnya, Anda akan terus mengonsumsi alkohol bahkan hingga di dalam penerbangan," jelasnya.

"Kalau sudah mabuk, percayalah, tidak keren lagi, dan malah membuat pramugari makin sebal dengan Anda," ujar Fleming.


3 dari 3 halaman

Kari, Ikan, dan Susu

Kari

Kari domba India (foto: thenomadickitchen.com)

Menurut Fleming, kari adalah makanan paling harus dihindari sebelum terbang.

"Makanan pedas akan membuat lambung bergejolak dan perih sehingga membuat Anda sulit tidur," jelas Fleming.

Lambung bergejolak akibat santan dan cabai bakal Anda sering bolak-balik ke kamar mandi.

Ikan

Sushi gulung juga harus diwaspadai sebab sering ditambahkan dengan bahan-bahan yang berkalori tinggi seperti mayo pedas, krim keju, udang tempura, dan banyak nasi putih. (Istimewa)

Hindari makanan laut sebelum bepergian naik pesawat. Kita tidak pernah tahu makanan itu jenis itu segar atau tidak.

Jangan sekali-kali membawa makanan laut termasuk ikan ke dalam pesawat. Tak terkecuali sushi. Udara hangat di kabin hanya akan membuat mereka cepat busuk.

Susu dan Turunannya

Siang panas begini enaknya minum yang segar-segar.

Kebanyakan susu dan turunannya juga tidak disarankan dimakan sebelum terbang. Makanan jenis itu hanya akan membuat perut mulas dan memberikan mimpi buruk sepanjang perjalanan.

Jangan minum milkshake, jangan pakai mayonise dalam sandwich dan burger.  Apalagi buat yang bepergian 14 jam dalam pesawat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini