Sukses

Gerhana Matahari, Siswa Malaysia Berdirikan Telur di Atas Beton

Salah satu negara tetangga Indonesia, yaitu Malaysia juga turut menyakiskan momen yang hanya terjadi 350 tahun sekali itu.

Liputan6.com, Malaysia - Antusiasme ribuan warga melihat fenomena gerhana matahari total ternyata tidak hanya terjadi di Tanah Air saja. Salah satu negara tetangga Indonesia, yaitu Malaysia juga turut menyakiskan momen yang hanya terjadi 350 tahun sekali itu.

"Ini adalah kesempatan yang jarang terjadi dan seharusnya dapat dipelajari oleh para siswa," kata Langkawi National Observatory (ONL) Assistant Science Officer, Karzaman Ahmad, seperti dilansir dari Thestar.com.my, Rabu (9/3/2016). 

Kepada para siswa SD di Sekolah Kebangsaan Sungai Menghulu yang terletak di Kedah Darul Aman, Malaysia, Langkawi National Observatory (ONL) menjelaskan bagaimana efek gerhana matahari parsial atau sebagian dapat mempengaruhi gravitasi sebuah benda. Contohnya pada telur ayam.

Jelang gerhana matahari total di Tanah Air, matahari yang terlihat di sekolah Sungai Menghulu nampak bak bulan sabit.(Themalaysianinsider.com, credit: Hasnoor Hussain)

Bagi para siswa yang belum pernah menyaksikan kemunculan gerhana matahari, momen tersebut menjadi sebuah pengalaman yang tak akan pernah terlupakan.

Jelang gerhana matahari total di Tanah Air, matahari yang terlihat di sekolah Sungai Menghulu nampak bak bulan sabit. Ketika 2 buah telur diletakkan di atas permukaan beton, kedua telur itu bisa berdiri sendiri dari posisi rebah.

Peristiwa gerhana bulan matahari di Kedah Darul Aman, Malaysia itu dimulai sekitar pukul 07.33 waktu setempat dan berakhir 2 jam kemudian. 

Puncak gerhana matahari terlihat dari langit Jakarta, Rabu (9/3/2016). Di Jakarta, gerhana matahari terjadi sebesar 88,76 persen selama sekitar 2 jam yang dimulai pukul 06.19 WIB dan berakhir pada 08.31 WIB. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Untuk melihat fenomena langka tersebut, ONL menyediakan alat bantu berupa 4 handphone di samping sebuah layar berukuran besar dan proyektor agar siswa dan masyarakat yang penasaran dapat ikutan menonton.

"Pembacaan doa gerhana juga dilakukan di sela-sela talk show, pameran serta kuis berhadiah untuk menyambut fenomena gerhana matahari tersebut. Respons yang sangat besar dari para guru dan siswa di sana," tutur Karzaman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini