Sukses

7-3-1969: Golda Meir Pimpin Israel Saat Usia 70 Tahun

Golda Meir diusung secara resmi oleh Partai Buruh Israel berdasarkan pemilihan internal yang mendulang 287 suara.

Liputan6.com, Tel Aviv - Golda Meir, wanita yang dijuluki 'grand old woman of Israeli politics' mengukir sejarah baru. Pada usianya yang sepuh, 70 tahun, nenek ini terpilih sebagai calon Perdana Menteri Israel pada 7 Maret 1969.

Golda Meir diusung secara resmi oleh Partai Buruh Israel berdasarkan pemilihan internal yang mendulang 287 suara. Ia mengalahkan rival satu partai, Levi Eshkol.

Selepas persaingan internal, Meir mengimbau kubu Eshkol untuk bersatu padu dalam 'payung' Partai Buruh Israel untuk memenangkan pemilihan umum.

"Saya tidak bisa menolak mandat yang dipercayakan partai kepada saya. Saya optimistis bisa menghadapi tantangan dan menang (pemilu)," ucap Meir, beberapa waktu lalu, seperti dilansir BBC on This Day yang Liputan6.com kutip pada Senin (7/3/2016).

Meir yang merupakan mantan guru sekolah di Amerika Serikat ini bergegas menyusun strategi untuk menenangkan pemilu, di tengah tudingan bahwa dia hanyalah 'stop-gap' (atau pemimpin setting-an untuk sementara, karena hanya mampu memerintah sebentar). Mengingat ia pernah pensiun dari Menteri Luar Negeri karena kondisi kesehatannya.

Sementara, tokoh lain dari partai lain mengumumkan pencalonannya untuk menjadi perdana menteri. Mereka adalah Pelaksana tugas Perdana Menteri Yigal Allon dan Menteri Pertahanan Moshe Dayan. Dayan kemudian berubah pikiran untuk mendukung Meir.

Golda Meir pada akhirnya menang pemilu dan terpilih sebagai Perdana Menteri Israel pada Oktober 1969. Ia menjadi wanita pertama yang memimpin Negeri Zionis tersebut.

Di bawah pemerintahan koalisi, Meir berhasil menjadi orang nomor 1 di Israel selama 4 tahun. Sang nenek perkasa ini kembali memenangkan pemilu pada 1973 yang otomatis kembali menjabat sebagai Perdana Menteri Israel, kendati kritik terkait perang Israel dan Arab terus menyerangnya.

Atas kecaman tersebut, tak lama kemudian, Golda Meir memutuskan untuk mengundurkan diri pada April 1974. Mantan pemimpin Israel itu meninggal dunia 4 tahun kemudian.

Sejarah lain mencatat pada 7 Maret 2007, pesawat Garuda Indonesia penerbangan 200 jatuh dan terbakar ketika mendarat di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Sedikitnya 22 orang tewas.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar mulai pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini