Sukses

Cari Tahu Mimpi Anjing Saat Tertidur

Sama halnya dengan manusia, anjing bisa juga bermimpi.

Liputan6.com, Inggris - Mimpi merupakan pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya ketika dalam kondisi tidur atau keadaan istirahat. Kala kita tidur biasanya akan disertai gerakan mata cepat atau yang disebut dengan rapid eye movement (REM).

Serupa dengan manusia, anjing pun bisa juga bermimpi. Apa mimpinya? Tak semua orang memiliki kemampuan menafsirkan mimpi setiap fauna yang ada di dunia ini seperti yang biasa dilakukan pada manusia.

Selamatkan Anjing, Fotografer Ini Alami Petualangan Negri Dongeng. Sumber : mymodernmet.com

Misalnya jika kaki seekor anak anjing berkedut saat sedang tidur, apakah itu artinya si anjing sedang bermimpi dikejar-kejar kelinci?

Menurut para peneliti, hal itu mungkin terjadi. Namun dari sejumlah penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa anjing tak hanya sekedar bermimpi, tapi mereka cenderung untuk memimpikan aktivitas bergerak layaknya manusia. 

"Anjing dapat bermimpi," kata seorang profesor psikologi dari Universitas British Columbia sekaligus penulis buku "Do Dogs Dream?" Stanley Cohen.

Kepada situs Live Science, Cohen menjelaskan hewan tersebut memiliki stuktur waktu tidur yang lebih panjang dibandingkan manusia pada umumnya.

Antara anjing dan kucing, mana yang lebih sayang dengan Anda? Penelitian ini membuktikannya.

Dalam jurnal Behavior Fisiologis tahun 1977, yang dikutip dari LiveScience, Jumat (19/2/2016), tercatat aktivitas otak pada 6 anjing jenis pointer selama 24 jam saat tidur menghabiskan 44 persen dari waktu peringatan mereka, 21 persen mengantuk, dan sebanyak 12 persen saat dalam keadaan tertidur atau REM.

Mereka juga menghabiskan waktu tidurnya dalam situasi non REM sebanyak 23 persen. Non REM atau NREM adalah tahap tidur yang tenang. 

Selain pada anjing, fase REM dan non REM juga ditemukan pada tikus. Hewan ini juga bisa bermimpi.

Matthew Wilson, seorang ilmuan kognitif dari sebuah institut teknologi di Massachusetts menjelaskan, saat tertidur atau dalam fase REM aktivitas neuron atau sistem saraf di otak tikus akan meningkat setelah mereka berjalan di sebuah labirin. Itu artinya hewan ini akan melakukan kegiatan yang sama saat terbangun.

Sedang fase non REM pada tikus akan terjadi pola gelombang otak yang lebih pendek dan lebih cepat. Pola ini hanya muncul saat tidur siang setelah melakukan berbagai aktivitas. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini