Sukses

Polisi Bingung, Ratusan Tali Pegangan Kereta Dicuri

Polisi dibuat bingung dengan kasus pencurian ratusan tali pegangan kereta di Jepang. Hal ini membuat pengelola kereta meningkatkan keamanan.

Liputan6.com, Tokyo - Petugas kepolisian di Jepang dibuat heran dengan pencurian ratusan pegangan tangan di kereta komuter Tokyo. Pengelola meminta kepada siapa saja yang memiliki informasi terhadap kejadian itu untuk melapor.

Dikutip Japan TimesKamis (4/2/2016), tali pegangan itu sulit dilepas dan tak memiliki nilai jual yang tinggi. Di lain pihak, perusakan pun jarang terjadi di Jepang.

Namun, sejak November lalu, 400 tali pegangan dalam kereta komuter di Tokyo telah menghilang. 

Insiden terkini terjadi di Jalur Seibu Ikebukuro. Sabtu malam lalu, seorang pria melapor kepada petugas di stasiun Sayamagika di Kota Tokorozawa, Prefektur Saitama, bahwa sejumlah tali pegangan hilang dari kereta yang ditumpanginya.

Petugas di lokasi menemukan 16 tali hilang di dua gerbong. Mereka kemudian melapor ke polisi.

Juru bicara Seibu Group mengatakan, “Entah akan digunakan untuk apa oleh orang itu, tapi ini jadi masalah bagi komuter lainnya. Jadi aku berharap orang itu menghentikan aksinya.”

Hingga kini tiga perusahaan kereta telah melaporkan kehilangan pencurian tersebut, yakni Tokyu Corportaion, Tokyo Metro Co, dan Odakyu Electric Railway Co.

Pencurian dilakukan dalam sejumlah jalur kereta di seluruh Jepang.

Tali-tali tersebut digunakan agar penumpang yang tidak mendapat tempat duduk bisa pegangan dalam keadaan berdiri selagi kereta meluncur. Tali-tali itu sendiri telah memenuhi standar ketat Japan Association of Rolling Stock Industries.

"Kami telah memperhitungkan beban seseorang ketika penumpang menarik atau memelintir pegangan itu sewajarnya,” ujar Yusuke Tanaka, kepala divisi teknis perusahaan tersebut.

Pegawai perusahaan yang membuat tali tersebut menekankan tali itu tidak mungkin terlepas begitu saja dalam penggunaan normal. Namun, terkadang pencinta kereta melihatnya sebagai cenderamata.

Ketika Keikyu Corp mengganti tali pegangan baru-baru ini, mereka menjual 500 tali bekas, masing-masing seharga ¥100 hingga ¥200—senilai Rp 12 ribu hingga Rp 23 ribu.

“Penjualan barang tersebut cukup bagus,” ujap seorang perwakilan.

Sementara itu seorang wartawan bernama Sun Umehara mengatakan, “Tak banyak keuntungan yang bisa diambil dari penjualan tali-tali itu, jadi kurasa ini hanya guyonan atau orang itu sedang mencari perhatian.”

Insiden ini telah membuat pengelola kereta untuk meningkatkan patroli di kereta dan stasiun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.