Sukses

Rekor, Australia Alami Musim Panen Rambutan Terpanjang

Penanam rambutan, Kerry Eupene telah menanam buah itu sejak 1980-an, dan mengatakan ia belum pernah melihat musim seperti itu.

Liputan6.com, Northern Territory - Industri rambutan Northern Territory, Australia mengalami salah satu periode panen terpanjang dalam sejarah. Beberapa petani mulai memetik buah tropis berwarna merah terang itu pada Oktober lalu dan kabarnya masih akan panen sekitar 1 bulan lagi. Rekor!

Hal ini diyakini akibat dipicu cuaca yang tidak biasa selama musim kemarau, yang juga mempengaruhi para petani mangga di sana.

Penanam rambutan, Kerry Eupene telah membiakkan tanaman buah itu sejak 1980-an. Ia mengatakan belum pernah melihat musim seperti itu.

"Ini jelas merupakan musim terpanjang yang pernah terjadi. Sudah berlangsung selama setidaknya 10 minggu dari sekarang, dan sepertinya kita masih akan panen selama 1 bulan atau lebih," tutur Eupene seperti dikutip dari ABC.net.au, Rabu (20/1/2016).

"Kami sudah sedikit letih memilih dan mengepak rambutan, tapi buah ini kondisinya masih benar-benar baik meski tak dipak."

Eupene mengatakan panen ini tak dihasilkan dari ladang besar di luar Northern Territory, tapi kualitasnya sudah sangat baik.

Industri rambutan memperkirakan banyak buah berambut itu untuk perayaan Tahun Baru China Februari mendatang. Eupene pun berharap akan ada banyak hujan selama beberapa minggu ke depan.

"Tanpa hujan mereka benar-benar menderita, karena pohon-pohon itu berasal dari hutan hujan tropis," beber petani Australia itu.

"Jika kita tidak bisa mendapatkan hujan dan kelembaban, mereka (rambutan) itu mungkin tidak bisa menjadi seperti yang kita inginkan. Mereka akan cepat matang karena stres."

"Mungkin itu adalah salah satu bagian yang paling sulit dari memiliki kebun rambutan. Perlu banyak perawatan dan perhatian ketika penyiraman."

"Tiga hari tanpa air mereka mulai layu, lima hari daun-daun mereka akan gugur sehingga benar-benar diperlukan intensitas tinggi dalam bertani rambutan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini