Hebat! Remaja Ini Angkat Truk demi Selamatkan Ayah dari Kebakaran

Liputan6.com, Vienna - Seorang remaja putri mendapat penghargaan setelah menyelematkan nyawa ayahnya dari kebakaran.

Dikutip dari NBC 4 Washington, Charlotte Heffelmire (19) mendapat penghargaan Citizen Lifesaving Award pada Kamis lalu. Penghargaan itu diserahkan oleh dinas pemadam kebakaran Fairfax County dan anggota legislatif Jim Moran.

Siswi McLean High School yang bersuara lembut itu baru saja diterima di U.S. Air Force Academy. Walau bersuara lembut, ia cukup kuat untuk mengangkat sebuah truk pick up yang menimpa ayahnya ketika garasi rumah mulai terbakar.

Ayahnya, Eric Heffelmire, sedang mengerjakan sesuatu pada truk GMC di garasi rumah keluarga mereka di kota Vienna, negara bagian Virginia, pada 28 November lalu. Saat itu, dongkrak yang menyangga kendaraan tersebut mendadak meleset.

“Ketika dongkraknya melesat, langsung tercium bau bensin, dan muncul jilatan api,” kata sang ayah. Hanya dalam beberapa detik, garasi mulai terbakar padahal ia sedang terjepit di bawah pick up tersebut.

“Ada beberapa wadah bensin di sana dan terasa memanas—bola-bola api di mana-mana,” katanya.

Ia berjuang melepaskan diri selama sekitar 10 menit hingga akhirnya pintu garasi terbuka dan putrinya berlari mendekat dengan telanjang kaki.

Siswi yang mungil itu—tinggi 1,5 meter dengan berat 54 kilogram—segera mengangkat truk tersebut.

Kata sang ayah, “Terasa bebannya bergeser dan saya bilang, ‘Kamu hampir berhasil’ dan kemudian bunyi berderak dan saya ditarik ke luar.”

Kemudian puterinya menyadari bahwa tangki bensin truk itu bisa meledak dan melalap seluruh rumah dalam api. Ia melompat ke kursi pengemudi dan mengemudikan truk itu termiring-miring dengan 3 roda yang masih terpasang menjauh dari rumah.

Ia kemudian meraih selang penyiram kebun dan menyemprot rumah tersebut sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian.

Nenek dan keponakan berusia 3 tahun itu berhasil ke luar rumah. Remaja itu menderita luka bakar di kaki dan tangannya. Cedera punggung yang dideritanya menyebabkannya tidak bisa kembali ke Air Force Academy.

Namun demikian, ia tetap berniat tetap menjadi pelayan publik di masa depan.

“Kalau saya tidak bisa diterima di matra militer manapun, mungkin masih bisa bertugas di intelijen ataupun pemerintahan. Sekarang saya masih dalam penyembuhan dan memastikan keluarga baik-baik saja," ujar Charlotte.